Seorang pria asal Pinrang, Sulsel, yang mengaku telah menjadi joki vaksinasi COVID-19 sebanyak belasan kali dengan upah ratusan ribu viral di media sosial (medsos). Dinas Kesehatan (Dinkes) Pinrang meragukan klaim pria itu.
Dalam video yang beredar luas, Senin (20/12/2021), pria tersebut mengaku bernama Abdul Rahim. Dia mengaku jadi pengganti vaksin belasan orang.
"Saya Abdul Rahim, saya telah melakukan vaksinasi atau 14 orang pengganti vaksinasi. Adapun suntikannya yang disuntikkan 16 kali upah yang dikasih antara Rp 100-800 ribu," kata Rahim dalam video yang beredar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinkes Pinrang Dyah Puspita Dewi saat dikonfirmasi mengaku meragukan pengakuan Abdul Rahim dalam video yang beredar itu. Dia beralasan proses vaksinasi COVID-19 dilakukan dengan menyertakan KTP.
"Pengakuannya kan harus dibuktikan dulu kebenaran nya pak. Ini menurut keluarganya memang orang yang ada gangguan jiwanya, jadi perlu diselidiki dulu," kata Dyah saat dikonfirmasi wartawan lewat pesan elektronik.
"Kalau dari puskesmas kan prosedurnya semua yang mendaftar dengan KTP atau KK kemudian di-screening bisa vaksin ya divaksin. Pihak puskesmas awalnya juga tidak pernah tahu kalau orang tersebut ternyata sudah berkali-kali pindah dan divaksin. Tunggu saja sampai diperiksa orang tersebut," tambah dia.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, Abdul Rahim terakhir kali divaksinasi di salah satu desa di Mattiro Bulu di Pinrang. Dia juga mengaku baru mengetahui peristiwa ini setelah viral.
"Yang berwenang periksa pastilah pihak kepolisian kalau pelanggaran seperti ini. Penegak hukumnya kan di sana, tapi prosesnya kan baru jadi sampai di mana diikuti saja selanjutnya," terangnya.
Dyah mengatakan tidak masuk akal jika ada pihak lain yang rela membayar hingga ratusan ribu agar bisa di joki kan saat vaksinasi. Pihak juga akan melibatkan pemeriksa kejiwaan terkait klaim dari pihak keluarga Abdul Rahim.
"Rasanya ndak masuk akal sampai mau bayar Rp 800-an ribu ya. Tapi nanti lah setelah investigasi mana yg benar kan bisa ditahu. Saya kira cukup penjelasan saya," ujar dia.
Lihat juga Video: Menko Airlangga: Vaksin Booster Sedang Diproses di BPOM