Viral sebuah video yang menunjukkan seorang pria berbaju TNI yang akan mencari Habib Bahar bin Smith usai menyindir KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam ceramahnya. Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat Rizki Natakusumah menyebut TNI perlu menelusuri apakah pria berbaju TNI itu betul seorang anggota aktif.
"Maka dari itu, kami meminta kepada para komandan TNI agar mendisiplinkan para prajuritnya untuk tidak melakukan hal-hal provokatif," kata Rizki Natakusumah saat dihubungi, Senin (20/12/2021).
"TNI perlu ada pemeriksaan lebih lanjut, apakah individu-individu tersebut benar-benar anggota TNI aktif atau bukan," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, seorang anggota TNI sejati harus bersikap hati-hati dalam berkomunikasi ke publik. Sebab, kata dia, prajurit TNI memiliki koridor komunikasi publik yang sesuai dengan prinsip komando dan doktrin militer.
"Adapun bagi para anggota TNI yang benar-benar mengaku prajurit sejati, harap Anda berhati-hati. Ksatria TNI memiliki koridor komunikasi publik tersendiri yang harus sesuai dengan prinsip-prinsip komando dan doktrin militer," katanya.
Lantas, dia meminta semua pihak turut menjaga keharmonisan hubungan antara ulama dan pemerintah. Apabila ada perbedaan opini, menurutnya, hal itu dibicarakan secara baik-baik.
"Kami meminta kepada semua pihak untuk menjaga keharmonisan hubungan antara ulama dengan umaro (atau pemerintah). Jika kiranya ada perbedaan pendapat, silakan dibicarakan secara baik-baik," kata Rizki.
Habib Bahar Sindir Jenderal Dudung
Sebelumnya, Habib Bahar bin Smith menyindir KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam ceramahnya. Video ceramah itu pun viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak Habib Bahar mempertanyakan dedikasi orang nomor satu di TNI Angkatan Darat itu sewaktu terjadi erupsi Gunung Semeru. Dia menilai Jenderal Dudung tidak turut serta membantu masyarakat yang tertimpa bencana.
"Mana yang kemarin nurunin balihonya Habib Rizieq? Mana jenderal baliho mana yang kemarin nurunin baliho Habib Rizieq? Yang kemarin ngomong bubarkan saja FPI, mana kok nggak keliatan di Semeru? Mana!!! Dudung, Dudung...," ujar Habib Bahar dalam sebuah video yang dilihat detikcom, Minggu (19/12).
Habib Bahar tampak kesal dan tidak terima dengan pendapat Jenderal Dudung yang menjadikan OPM sebagai saudara. Alasannya, kepada FPI, Jenderal Dudung seolah begitu garang.
"Giliran sama ormas Islam galak. Sama OPM yang jelas-jelas teroris, separatis 'itu saudara kita', 'mereka saudara kita, harus kita rangkul'. Eh kemarin Mahfud Md langsung ngomong depan dia, 'OPM bukan saudara kita,'" kata Habib Bahar.
Buntut dari video viral tersebut, kini muncul video beberapa orang berseragam TNI mencari Habib Bahar karena dinilai sebagai provokator umat Islam yang menghubungkan antara Semeru dan baliho.
Dilihat detikcom di sejumlah media sosial Twitter dan YouTube, ada beberapa video viral yang memperlihatkan sejumlah orang menggunakan seragam TNI mengaku mencari Habib Bahar terkait video viral tersebut. Sebab, video tersebut dinilai memprovokasi umat Islam. Selain itu, para anggota TNI tersebut mempertanyakan hubungan kegiatan penurunan baliho dengan Semeru, padahal Jenderal Dudung telah meninjau Semeru.
"Assalamualaikum Bib, saya muslim, kamu juga muslim, Anda sebagai ulama tapi menghina sesama manusia, khususnya TNI. Apa hubungannya Semeru dengan baliho? Jangan hanya bisanya menghasut provokasi umat muslim, membenturkan TNI dan rakyat, saya cari kamu, Bib," ujar seseorang menggunakan seragam TNI, dikutip dari YouTube Rakyat Jelata, Senin (20/12).
Sementara itu, pada video lainnya, pria berseragam TNI lainnya juga meminta Habib Bahar tidak memprovokasi TNI dengan umat muslim. Ia juga mempertanyakan hubungan Semeru dengan kegiatan penurunan baliho oleh pimpinannya.
"Assalamualaikum, ente muslim, kita Tentara Nasional Indonesia banyak yang muslim juga. Jangan kamu memprovokasi orang muslim se-Indonesia. Kamu dengan atas nama ini jelek-jelekin baliho pimpinan kami, maksudmu apa? Hubunganmu apa baliho dengan Semeru, kamu tahu nggak matamu nggak melihat kita semua banting tulang di Semeru, kamu asal ngomong, kamu jelekin pimpinan kami berarti kamu jelekin kami semua prajurit TNI, kamu lihat kita semua cari kau, kalau sudah dicari sama TNI paling juga kamu sudah nangis. Jangan cuma kamu beraninya gebukin tukang ojek, santri, jelas!" kata pria berseragam TNI.
(isa/isa)