Bangunan putih dengan arsitektur ala Eropa berdiri di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo. Bak hotel bintang lima, bangunan ini memiliki fasilitas lengkap, aman, nyaman dan higienis.
Pemilik Grand Heaven Suwito Muliadi mengatakan rumah duka ini memang sengaja dibangun dengan fasilitas mewah untuk menghilangkan kesan seram, yang dapat menambah kesedihan hingga kesan buruk bagi keluarga yang ditinggalkan.
Suwito menyebut di Grand Heaven, keluarga hingga rekan yang ditinggal orang terkasih dapat merasa aman dan nyaman sehingga mengurangi kesedihan yang dirasakan.
"Saya akan tingkatkan service agar pihak keluarga yang ditinggalkan itu lebih aman dan nyaman," kata Suwito dalam keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).
Lebih lanjut, Suwito menjelaskan seluruh ruang duka di Grand Heaven memiliki penerangan yang baik dan bersih. Ada pula security yang berjaga di setiap lantai ruang duka.
"Karena kan rumah duka itu kan seperti tempat yang seram, saya bikin keluarga atau tamu merasa nyaman dengan lampu-lampunya yang terang," imbuhnya.
Soal desain Grand Heaven, Suwito mengaku bangunan ini memang terinspirasi dari desain bangunan di Eropa yang megah.
"Kalau di Jakarta lebih minimalis, dan di Surabaya saya bikinnya seperti gaya Eropa gitu modelnya. Desain khusus ini karena saya sering jalan-jalan ke Eropa, kita ambil dari Eropa gambar-gambarnya. Makanya saya minta orang arsitek ini gambarin," ungkapnya.
Tak hanya memiliki desain yang megah, Suwito mengatakan Grand Heaven Surabaya juga memiliki sejumlah fasilitas unggulan. Sebagai bentuk penghormatan pada jenazah, Grand Heaven menghadirkan layanan upacara pedang pora. Bahkan, jenazah juga ditangani oleh para petugas yang telah ahli di bidangnya.
"Respons masyarakat juga bagus, kita di sana ada pedang pora, treatment untuk jenazah bagus sekali dan treatment ini ditangani ahli yang sudah sekolah dulu," paparnya.
Suwito mengatakan Grand Heaven Surabaya juga memiliki ruang duka enam kali lebih luas dari rumah duka lainnya. Menurutnya, hal ini akan membuat keluarga hingga peziarah nyaman. Di samping itu, tersedia pula kamar peristirahatan bagi keluarga. Ada juga lounge dan mezzanine sebagai fasilitas untuk menunggu dan bersantai para tamu, serta fasilitas parkir yang luas.
"Ada kamar tidur, kalau keluarganya misal datang jam 9 bisa dibawain pakaiannya, nanti dia juga bisa bekerja kan kita ada tempat tidur, ada WiFi free. Kalau siang ada tamu, mereka juga bisa tidur sebentar jadi bisa fresh," ujarnya.
Suwito pun menambahkan Grand Heaven juga tidak memandang suku dan agama apapun. Ia mengatakan pihaknya akan melayani dan merawat jenazah dari segala agama dan suku.
"Kita semua agama, kita tidak membedakan suku dan agama. Siapa pun yang mau menggunakan jasa kami, kami siap," katanya.
Sementara untuk krematorium, Suwito menyebut Grand Heaven memiliki krematorium yang berada di dalam gedung guna menghemat biaya transportasi. Krematorium ini juga telah menggunakan fasilitas canggih, yakni teknologi Go Green Concept.
Guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Grand Heaven juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan empat kali dalam satu hari. Tersedia juga hand sanitizer di sejumlah titik.
Berkat serangkaian fasilitas mewah ini, Suwito mengatakan Grand Heaven telah menerima rekor MURI sebagai rumah duka dengan fasilitas terbanyak. Meski demikian, hal ini tak membuat Suwito berpuas diri.
Ia menyebut pihaknya akan terus memperbaiki dan menerima seluruh kritik dan saran agar Grand Heaven selalu memberikan layanan terbaik.
"Fasilitas kita sudah terbaik. Tapi tetap kita perbaiki terus, yang kurang kita perbaiki, kalau ada yang komplain kita terima kritikan untuk ke depan," imbuhnya.
Saat pembukaan Grand Heaven Surabaya beberapa waktu lalu, Suwito mengatakan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak sempat menyambangi rumah duka ini. Emil pun memuji fasilitas dan pelayanan yang disuguhkan Grand Heaven. Tak hanya itu, Grand Heaven di Surabaya juga mendapat respons positif dari masyarakat.
"Karena Surabaya ini menjadi kota kedua terbesar di Indonesia. Banyak juga pelanggan-pelanggan saya yang ada tinggal di Jakarta menggunakan jasa saya bagus dan minta tolong buka di Surabaya," paparnya.
Meski menyuguhkan fasilitas mewah, Suwito mengatakan pihaknya menawarkan harga yang relatif terjangkau. Untuk paket lengkap jenazah muslim, bisa didapat dengan harga mulai Rp 6,5 juta, sedangkan paket untuk non muslim mulai dari Rp 15,9 juta.
Adapun paket ini sudah termasuk peti mati, ruang duka, pemandian jenazah, hingga pelayanan di rumah duka sampai dengan pemakaman atau kremasi.
"Kita punya paket-paket dari Rp 15,9 juta, ada lagi Rp 20 juta lebih, Rp 30 juta, kita membantu orang-orang yang meninggal. Jika ada orang yang kurang mampu pun itu kita bantu," pungkasnya.
(fhs/ega)