Ketua Pelaksana Kejuaraan Daerah Drag Race Riau, Irvan, mengatakan sampah berserakan karena event baru saja selesai pagi ini. Jadi panitia belum sempat membersihkan sampah sisa kegiatan.
"Kami pagi tadi baru selesai acara sekitar pukul 06.30 Wib. Jadi memang sampah belum sempat dibersihkan," terang Irvan, Senin (20/12/2021).
Selain baru selesai, Irvan mengaku warga minta sampah tak dibersihkan lebih dulu. Sebab, sampah akan dipilah lagi sebelum diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pekanbaru.
"Warga minta untuk tidak dibersihkan dulu karena mau dipilah, ada botol dan barang-barang bekas. Sampah itu pagi ini diminta dipisahkan dulu yang mana bisa diolah dan mana sampah yang harus dibuang," imbuh Irvan.
Setelah dipilah, sampah disebut baru akan dibersihkan. Ia memastikan siang ini sudah mulai dilakukan pembersihan di lokasi.
"Sekarang sudah mulai dibersihkan. Kami acara 2 hari sejak kemarin sampai pagi ini baru selesai, tadi ini pukul 08.00 WIB baru selesai pembagian piala," katanya.
Klaim Pecahkan Rekor Peserta Terbanyak
Irvan mengatakan event yang digelar pada 18-19 Desember telah memecahkan rekor. Dia berharap pemerintah memberi fasilitas sirkuit permanen.
"Sebelumnya kami memecahkan rekor peserta Kejurda Drag Race & Drag Bike dengan rekor terbanyak nasional. Total 1.500 starter pada seri II, pada event seri III kali ini kami memecahkan rekor kami sendiri, dengan 1.600 starter," katanya.
Irvan melihat antusias masyarakat cukup tinggi dan potensi itu perlu diakomodir pemerintah. Termasuk diberikan fasilitas sirkuit yang memadai.
"Sebagai insan otomotif, OTOSENTRA dan Ikatan Otomotif Riau berharap pemerintah dapat sinergi dan memberi fasilitas agar terbangunnya sirkuit permanen yang layak untuk para atlit, termasuk kepada peserta kejuaraan otomotif di Riau khususnya," kata Irvan.
Sebelumnya, video sampah berserakan di Jalan Naga Sakti viral di media sosial. Ini terjadi setelah event Kejuaraan Daerah Drag Race dan Drag Bike berlangsung di lokasi tersebut dan memperebutkan piala Pembina Ikatan Otomotif Riau, yakni Pria Budi dan Muflihun. (ras/isa)