Warga di Simalingkar, Medan, mengeluhkan tanah galian yang menumpuk di pinggir jalan. Warga mengeluh karena tumpukan tanah itu membuat macet serta menyulitkan aktivitas warga.
Pantauan detikcom di Jalan Karet Raya, Simalingkar, Medan, pukul 15.00 WIB, Senin (20/12/2021), tanah sisa galian proyek drainase itu terlihat bertumpuk di pinggir jalan.
Tumpukan tanah dan lubang galian proyek drainase itu membuat sejumlah warga tak bisa keluar-masuk rumah atau toko. Kemacetan juga terjadi karena jalan yang makin sempit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang dampaknya itu besar, besarnya itu di kita. Ini memang untuk bersama tapi maksudnya kita kan jualan, kita cari pendapatan harian, kalau dibuat kayak gini, kami ini rasa, kok ini tanah ditutup di depan. Kami keluar aja nggak bisa. Jangankan mau cari makan, keluar aja kek nggak dikasih. Emangnya di sini nggak ada orang hidup, ada yang hidup. Kami jualan pendapatan kami harian," kata salah satu pedagang, Utak.
Utak mengaku mendukung proyek drainase tersebut. Tapi dia meminta pihak yang mengerjakan proyek segera mengangkut tanah tersebut agar tidak mengganggu aktivitas warga.
"Aku support, tapi dampak negatifnya kok sama kami. Itu yang disesalkan, kenapa harus gitu. Sudah itu, ini kenapa proyeknya terhenti-terhenti. Maksudnya kenapa nggak sekalian jalan, selesai gitu kan," ujar Utak.
"Macet ya pasti. Tanah aja udah hampir setengah jalan. Harapannya, secepatnya diselesaikan," sambungnya.