Joseph Suryadi menjadi tersangka ujaran kebencian terkait SARA karena mengirim chat hinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Sebelum mengakui perbuatannya, Suryadi sempat berbohong ponselnya hilang.
Semua bermula ketika Joseph Suryadi terlibat dalam obrolan di sebuah grup WhatsApp. Polisi mengungkap Joseph Suryadi diduga mengirim pesan berisi hinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di tengah saling hujat antaranggota grup.
"Di grup (WhatsApp) itu memang sering hujat-menghujat," kata Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Rovan Richard Mahenu saat dihubungi detikcom, Jumat (17/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rovan tidak menjelaskan lebih lengkap soal grup WhatsApp ini. Dari tangkapan layar yang viral di media sosial, grup itu bernama 'Kedai Kopi Indonesia'.
"(Grup) pertemanan saja," ucapnya.
Polisi masih mendalami isi percakapan di grup WhatsApp berisi Joseph Suyadi tersebut. Polisi juga mendalami awal mula percakapan di grup yang membuat Joseph Suryadi mengirim chat berisi hinaan terhadap nabi.
"Masih didalami (awal mula percakapan Joseph Suryadi hina nabi)," tuturnya.
Suryadi Keluar dari Grup
Selain itu, kini tengah mencari member lain yang terlibat dalam percakapan saling hujat itu. Sementara Joseph Suryadi sudah keluar dari grup tersebut.
"(Member lain) sedang didalami, karena dia (Joseph Suryadi) sudah left group," ujar Kompol Rovan Richard Mahenu.
Rovan mengatakan pihaknya belum mengetahui ada berapa member di grup WhatsApp tersebut. Joseph Suryadi juga disebutkan telah menghapus grup WhatsApp setelah keluar dari grup tersebut.
"Sudah dihapus (grupnya). Kita lagi cari anggota grup,"tuturnya.
Simak Video: Temukan HP Joseph Suryadi, Polisi Pastikan Jejak Digital Belum Terhapus
Motif Joseph Suryadi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut ada motif kebencian di balik Joseph Suryadi mengirim chat berisi hinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
"Joseph Suryadi memposting tulisan dan foto di medsosnya yang terkait menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan antar-individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA dan/atau dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan permusuhan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada detikcom, Kamis (16/12).
Sempat Ngaku HP Hilang
Joseph Suryadi sempat membuat alasan bahwa ponselnya hilang setelah ramai tagar #TangkapJosephSuryadi. Namun belakangan dia mengakui telah menyebarkan chat penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW itu melalui ponselnya.
"Yang jelas, pembuktian sudah masuk unsurnya itu barang (handphone) miliknya dan dia mengakui," kata Zulpan.
Polisi mengungkap Joseph Suryadi berbohong soal ponselnya hilang agar terhindar dari jeratan hukum. Tetapi polisi punya bukti jejak digital Joseph Suryadi yang tak bisa dia bantah lagi.
Ponsel Joseph Suryadi tidak hilang, melainkan ia sembunyikan. Joseph Suryadi menyembunyikannya di gudang rumahnya.
"Penanganan kasus penodaan agama yang dilakukan tersangka Joseph Suryadi hari ini penyidik telah amankan dan menemukan barang bukti handphone yang kemarin sempat disampaikan yang bersangkutan hilang," lanjut Zulpan.
Menurut Zulpan, handphone itu ditemukan penyidik di sebuah gudang di rumahnya. Handphone tersebut kini disita polisi.
"Disembunyikan di dalam gudang. Ini perkuat lagi buktinya dari handphone ini bisa ditemukan pembicaraan dan upload terkait unsur tindak pidana penodaan agama masih di situ dan belum terhapus," ujar Zulpan.
Penemuan ponsel ini makin menguatkan alat bukti polisi. Rekam jejak digital Joseph Suryadi hina Nabi masih tersimpan di ponselnya itu.
"Jadi alat bukti sudah kuat semua. Walau sebelum HP itu ditemukan, kita buka rekam jejak digitalnya itu ada unggahannya itu masih ada dan belum terhapus," katanya.