Komnas Perempuan merespons terkait kasus viral pemerkosaan perawat oleh sopir (driver) mitra GoCar, layanan taksi online Gojek. Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani mengatakan kasus ini menjadi tanda bahwa pentingnya pengesahan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
"Ini menambah deret kasus kekerasan seksual yang menjadi keprihatinan bersama yang menegaskan betapa pentingnya RUU TPKS untuk segera disahkan dengan muatan yang betul-betul akan memberikan manfaat dan terobosan menguatkan akses korban KS (kekerasan seksual) pada pemulihan dan keadilan," kata Andy, saat dihubungi, Sabtu (18/12/2021).
Andy meminta ada perhatian serius di kasus itu. Karena, kasus itu menambah panjang kasus kekerasan seksual di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isu perkosaan di saat menggunakan transportasi tentu harus jadi perhatian serius. Ini menambah deret kasus kekerasan seksual yg menjadi keprihatinan bersama," kata Andy.
Andy mengapresiasi pihak GoJek yang langsung mengambil tindakan kepada pelaku dan mendukung korban. Namun demikian, Andy mendesak agar adanya evaluasi secara menyeluruh terhadap internal GoJek.
"Apresiasi bagi respon gojek untuk mendukung korban, yang merupakan kebutuhan mendesak. Pihak Gojek juga perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk menguatkan mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kerja," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Lihat juga Video: PKB Ingin RUU TPKS Dibahas di Muktamar NU
Andy juga berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Dengan demikian hak korban mendapat keadilan dapat ditegakkan.
"Kita semua berharap proses hukum bs dilakukan dengan sigap agar hak korban pada keadilan juga bs ditegakkan dan impunitas bisa kita putus," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, dunia maya dihebohkan seorang perawat dari penyedia jasa layanan kesehatan ke rumah diperkosa oleh seorang driver mitra GoCar. Gojek memberikan tanggapan adanya viral perawat diperkosa driver.
Dalam unggahannya di media sosial seperti dilihat Sabtu (18/12), penyedia jasa layanan kesehatan itu mengungkapkan bahwa perawat mereka mengalami pemerkosaan oleh mitra Gocar.
Penyedia layanan jasa kesehatan itu mengaku sudah melakukan pelaporan, namun belum direspons. Mereka meminta laporan tersebut diposes segera untuk dicari pelaku agar tidak menimbulkan korban lainnya.
"Perawat kami mengalami pemerkosaan oleh mitra gocar. Kami sudah lapor dgn No pelaporan: 92760963 tapi belum direspon selayaknya, mohon diposes segera untuk dicari pelaku agar segera ditangkap dan tidak menimbulkan korban lainnya," demikian cuitan akun Twitter penyedia layanan jasa kesehatan tersebut.
Dalam unggahan itu juga tertera identitas singkat driver mobil yang diduga melakukan pemerkosaan. Gojek kemudian memberikan balasan dalam unggahan tersebut.
"Hai kak, mohon maaf sebelumnya. Setelah kami bantu cek untuk laporan kamu sudah diinformasikan oleh tim terkait kami melalui e-mail ya, kami sarankan kamu cek e-mail," tulis Gojek lewat akun Twitter resminya, @gojekindonesia.
Tak berselang lama, Gojek kemudian memberikan respons kembali. Pihak Gojek mengatakan sudah menangguhkan driver mitra driver diduga pelaku pemerkosaan perawat tersebut untuk investigasi.
"Hai kak, saat ini akun mitra driver tersebut telah kami suspend untuk investigasi lebih lanjut. Gojek siap berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk memproses hal ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku," imbuhnya.