Kritik dan Pujian Anwar Abbas untuk Presiden Jokowi

Kritik dan Pujian Anwar Abbas untuk Presiden Jokowi

Deden Gunawan - detikNews
Sabtu, 18 Des 2021 09:17 WIB
Anwar Abbas menemani Gubernur DKI Joko Widodo makan soto saat berkunjung ke Kantor PP Muhammadiyah
Anwar Abbas menemani Jokowi saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta makan soto di kantor PP Muhammadiyah. (Foto: dok pribadi Anwar Abbas)
Jakarta -

Sebagian publik menilai sosok Anwar Abbas telah menjadikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai kendaraan politik pribadinya. Selain berpolitik, Wakil Ketua Umum MUI itu juga dituding terlalu nyinyir karena kerap melontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo. Benarkah mantan Wakil Rektor IKIP Muhammadiyah Jakarta (sekarang UHAMKA) cuma suka mengkritik Jokowi?

Bila berselancar melalui Google, rupanya kesimpulan tersebut tak sepenuhnya benar. Sudah menjadi pembawaan Anwar Abbas bersuara lantang, mengkritik yang menurut penilaiannya tak benar. Pada 6 Agustus 2013, misalnya, dalam kapasitas sebagai Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dia pernah menyarankan agar Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengundurkan diri sebagai calon presiden. Saran mundur ini disampaikan Anwar, yang pernah menjadi pengurus Golkar di era Harmoko hingga Akbar Tandjung, karena Aburizal gagal menyelesaikan masalah lumpur Lapindo di Sidoarjo.

Tapi dia juga cukup fair untuk memberikan apresiasi dan pujian bila pihak yang dikritiknya itu dinilai benar. Anwar Abbas, yang pernah menjadi Direktur Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur, juga pernah memuji Jokowi sebagai sosok negarawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ketika Jokowi menerbitkan Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, khususnya pada lampiran III ihwal minuman keras (miras), misalnya, dia lantang mengkritiknya. Tapi begitu Jokowi mencabut lampiran terkait miras, Anwar Abbas pun balik memujinya.

"Beliau tampak oleh saya dengan peristiwa ini sudah lebih menonjol sikap kenegarawanannya di mana beliau mau mendengarkan suara dari rakyatnya serta tampak lebih mengedepankan kebaikan dan kemaslahatan bersama yang lebih luas dan lebih berarti," tutur Anwar Abbas kepada pers 2 Maret 2021.

ADVERTISEMENT

Dalam program Blak-blakan yang tayang di detikcom, Rabu (15/12/2021), dia bahkan menyebut Jokowi sebagai sosok pemimpin yang humanis. Lelaki kelahiran Jorong Balai Mansiro, Sumatera Barat, pada 15 Februari 1955, itu bersaksi, dia pernah berbicara empat mata dengan Jokowi. Sebagai presiden, rupanya Jokowi menyimak hingga tuntas apa yang disampaikannya. Hal semacam ini jarang dipraktikkan oleh para pejabat kita mulai menteri hingga bupati.

"Waktu saya bicara di Istana, dia menyimak betul apa yang saya sampaikan sampai selesai. Tidak berusaha dia memotong, apalagi kemudian balik menceramahi saya. Itulah saya nilai Jokowi itu sangat humanistik," tutur Anwar Abbas.

Anwar Abbas menemani Gubernur DKI Joko Widodo makan soto saat berkunjung ke Kantor PP MuhammadiyahAnwar Abbas diapit Presiden Jokowi dan Menag Yaqut Cholil Qoumas seusai Kongres Ekonomi Umat MUI, Jumat (10/12). (Foto: dok pribadi Anwar Abbas)

Ketika publik dan media meributkan kritiknya kepada Presiden Jokowi di acara acara Kongres Ekonomi Umat MUI, Jumat (10/12), Anwar Abbas tertawa saja. Apalagi kemudian ada media yang sampai meminta tanggapan dari ahli gerak tubuh untuk menafsirkan Jokowi apakah benar-benar marah terhadap dirinya. "Kalau kata ahli gestur beliau marah. Kalau kata ahli psikologi, beliau marah. Tapi kan orang itu menganalisis tidak mengalami. Yang mengalami kan saya," ujar Anwar Abbas.

Faktanya, dia melanjutkan, setelah acara, Presiden Jokowi malah mengajaknya berfoto bersama. Semula dia tak ikut mengantar Jokowi saat meninggalkan tempat acara. Tapi kemudian protokoler kepresidenan mendatanginya karena Jokowi ingin berpamitan.

Ternyata benar. Dilihatnya Jokowi berdiri di dekat mobil kepresidenan, lalu menyampaikan poin-poin penting yang akan ditindaklanjuti terkait yang dia sampaikan di acara. Kemudian mengajak Anwar Abbas berfoto bersama. "Saya diminta di tengah, diapit Presiden dan Menteri Agama. Jadi bukan Presiden yang di tengah, justru saya center-nya, ha-ha-ha...," tutur Anwar Abbas.

Jadi, dia menegaskan, bila ada yang menilai Jokowi antikritik, orang tersebut mesti berdebat dulu dengannya. "Dia humanistik dan tidak antikritik," kata Anwar Abbas.

Simak Video 'Blak-Blakan Anwar Abbas: Saya Berpolitik dan Nyinyir':

[Gambas:Video 20detik]



(jat/jat)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads