Tertutup Pintu Sandiaga Jadi Capres Gerindra Meski Didukung Ijtima Ulama

Tertutup Pintu Sandiaga Jadi Capres Gerindra Meski Didukung Ijtima Ulama

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Des 2021 09:14 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Sandiaga Uno (Dok. Kemenparekraf)
Jakarta -

Panas tudingan kader Partai Gerindra Kamrussamad ke Sandiaga Uno soal rekayasa deklarasi capres 2024 lewat Ijtima Ulama berbuntut panjang. Partai Gerindra menegaskan capres 2024 dari partai hanya satu nama: Prabowo Subianto.

"Di Gerindra, begitu sudah biasa dan kita tidak menganggap itu sebagai problem serius. Apa yang dilakukan oleh Pak Sandi itu adalah bagian dari cara dia untuk mendapatkan legitimasi," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (17/12).

"Cuma, kalau apa yang diharapkan oleh Pak Sandi adalah dukungan dari Partai Gerindra, Gerindra ini calon presidennya yang diinginkan oleh kader itu hanya satu, tunggal, namanya Prabowo Subianto," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap pertemuan kader Gerindra di daerah, kata Muzani, menginginkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024. Muzani menganggap apa yang dilakukan Kamrussamad kepada Sandi hanyalah mengingatkan bahwa Gerindra hanya menginginkan Prabowo sebagai capres.

"Sehingga Pak Samad mengingatkan kira-kira seperti itu bahwa janganlah menggunakan cara-cara seperti itu. Kira-kira itu," ujar Muzani.

ADVERTISEMENT

Kepada Kamrussamad, Muzani sudah menanyakan soal tudingan Sandiaga rekayasa deklarasi Ijtima Ulama capres 2024. Dari situ, Muzani mengatakan tak ada masalah antarsesama kader Gerindra.

"Yang kedua, bagi kami itu nggak ada masalah, biasa. Nah, itu karena kami adalah partai yang terbuka, partai yang demokratis, suasana itu biasa. Kita menjaga keutuhan, kita menjaga kebersamaan, kita menjaga silaturahmi, meskipun dalam menjaga keutuhan kan tidak sama terus. Pak Sandi diundang di sini tapi dia di Bali karena itu dia menggunakan Zoom Meeting," ucap Muzani.

Kamrussamad Desak Sandiaga Minta Maaf

Kamrussamad dan Sandiaga Uno memang memanas soal deklarasi dukungan capres 2024 dari forum Ijtima Ulama. Kamrussamad kali ini mendorong Sandiaga minta maaf karena melibatkan ulama untuk kepentingan politik.

"Saya berharap supaya Mas Sandiaga Uno bisa segera menyadari untuk tidak melibatkan ulama ataupun identitas beragama dalam berpolitik. Ayo, kita jaga persatuan," kata Kamrussamad seperti dalam video yang diberikan, Jumat (17/11).

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan Video 'Politikus Gerindra Desak Sandiaga Minta Maaf soal Rekayasa Ijtima Ulama':

[Gambas:Video 20detik]



Kamrussamad menuturkan dukungan dapat diraih dengan menunjukkan kontribusi menyejahterakan masyarakat. Dia menyarankan Sandiaga berfokus menjalankan tugas sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sebagaimana amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau untuk meraih simpati rakyat dan dukungan rakyat, cukup dengan tunjukkan kinerja. Sekarang ada amanah dari Presiden Jokowi, lakukan yang terbaik di bidang di mana ditugaskan, dan saya sarankan untuk segera minta maaf," katanya.

Ijtima Ulama Tepis Rekayasa

Ketua Pengurus Pusat Pemuda Dewan Dakwah, Dede Rubai Misbahul Alam, membantah tuduhan yang menyebut Sandiaga Uno merekayasa Ijtima Ulama demi mendapatkan dukungan sebagai capres 2024. Dede menegaskan Forum Ijtima Ulama akan tetap mengkampanyekan kebaikan Sandiaga.

"Yang pasti, kita sebagai umat Islam itu mempunyai komitmen untuk memunculkan dari bawah sosok pemimpin yang ke depan kita harapkan dan kita anggap akan lebih baik. Dan pemimpin itu adalah, dalam hitungan kami itu adalah Bang Sandi," kata Dede kepada wartawan, Kamis (16/12).

Dede mengingatkan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak memilih calon Presiden RI. Selama tidak dilakukan dengan cara yang melanggar hukum, sebut dia, deklarasi dukungan kepada Sandiaga sah.

"Dan terkait dengan hal demikian kan itu menjadi hak dari warga negara untuk bersuara, bermufakat, siapa pun yang kemudian akan kita usulkan, akan kita dukung. Selama kita berada di jalur politik yang baik, jalur demokrasi yang baik, saya pikir tidak ada salahnya," ucap Dede.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads