Bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Serambakon habis akibat kebakaran. Polisi memastikan gedung SMPN Serambakon dibakar teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito memastikan kebakaran bukan disebabkan perseteruan politik seperti yang beredar di masyarakat. Dia mengatakan pembakaran sekolah itu dilakukan KKB, yang diperkuat pernyataan dari KKB Ngalum Kupel. KKB tersebut menyatakan bertanggung jawab atas pembakaran tersebut.
"Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, kami memastikan pelaku pembakaran sekolah di berbagai wilayah di Kabupaten Pegunungan Bintang dilakukan KKB yang merupakan anak buah dari Lamek Taplo," kata AKBP Cahyo seperti dilansir Antara, Jumat (17/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KKB Lamek Taplo Diduga Punya Senpi
Cahyo mengaku, dari laporan yang diterima, kelompok tersebut memiliki beberapa pucuk senjata yang diduga berasal dari reruntuhan helikopter TNI yang jatuh pada 28 Juni 2019 di kawasan Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Selain itu, KKB memiliki senjata rakitan tapi belum dipastikan berapa banyak jumlahnya. Dia sangat menyayangkan aksi pembakaran sekolah dan fasilitas umum lainnya yang dilakukan KKB karena berdampak pada pendidikan anak-anak dan pelayanan kesehatan.
![]() |
"Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus pembakaran sekolah atau fasilitas umum lainnya sehingga anak-anak dapat bersekolah dan warga yang sakit mendapatkan pengobatan," ungkapnya.
AKPB Cahyo mengatakan situasi kamtibmas di Pegunungan Bintang relatif kondusif, namun anggota tetap bersiaga dan waspada.
"Saat ini kamtibmas relatif aman, kondusif, dan tetap terjaga," harap Kapolres.
Peristiwa SMP Serambakon Dibakar
Bangunan sekolah di Distrik Serambakon rata akibat dibakar KKB. Pembakaran dimulai KKB dengan melepaskan sejumlah tembakan ke arah pos Brimob.
"Telah terjadi pembakaran gedung sekolah dan kontak tembak antara Satgas Pamrahwan Batalyon A Resimen III Pelopor dengan Kelompok kriminal bersenjata," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Selasa (14/12).
Peristiwa pembakaran itu terjadi pada Selasa (14/12) pukul 08.30 WIT. Sebelum diketahui terjadi pembakaran sekolah, Personel Satgas Pamrahwan Batalyon A Resimen III Pelopor mendengar suara tembakan sebanyak 3 kali.
Dibakarnya bangunan SMPN Serambakon merupakan peristiwa yang ketiga. Sebelumnya, dua sekolah yang dibakar adalah bangunan sekolah dasar (SD) di Distrik Kiwirok dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Oksibil.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan pendidikan merupakan aspek dasar bagi sebuah negara agar bisa bergerak maju. Jika pendidikan diperlemah, warganya dapat dengan mudah dipengaruhi hal-hal buruk.
Simak juga 'Saat Omongan Dudung Ingin 'Rangkul KKB' Dikoreksi Mahfud Md':