7 Fakta Bentrokan Maut Kelompok Pemuda di Kendari

7 Fakta Bentrokan Maut Kelompok Pemuda di Kendari

Isal Mawardi - detikNews
Jumat, 17 Des 2021 06:35 WIB
ilustrasi tawuran
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Kendari -

Bentrokan maut antar kelompok pemuda terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Bentrokan ini memicu ketegangan hingga menyebabkan hilangnya nyawa.

Peristiwa itu terjadi di kawasan Kendari Beach, Kendari, Kamis (16/12/2021). Dirangkum detikcom, berikut sejumlah fakta terkait bentrokan tersebut:

1. Berawal dari Pawai

Awalnya ada pawai budaya kelompok pemuda di Kendari yang dimulai sekitar pukul 11.00 Wita. Awalnya pawai berlangsung kondusif. Namun kemudian situasi mulai memanas sekitar pukul 12.30 Wita. Sekitar pukul 16.30 Wita, kerusuhan memuncak

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada keributan antara kelompok pemuda, tadi siang. Mereka melakukan pawai-pawai itulah, ada yang di luar kelompok itu ada kelompok yang lewat mungkin terprovokasi," ujar Kabid Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan.

Kombes Ferry mengatakan kerusuhan mereda sekitar pukul 17.00 Wita. Situasi setelah pukul 17.00 Wita sudah kondusif.

ADVERTISEMENT

Kerusuhan sore hari itu memakan korban jiwa. Kombes Ferry mengatakan ada seorang warga yang tewas di tengah bentrokan.

"Ada yang meninggal, tapi kami tidak tahu apa penyebab meninggalnya, kami masih melakukan autopsi," ujarnya.

2. TNI Turun Tangan

Sejumlah pihak berusaha mengamankan bentrokan tersebut. Polisi kemudian meminta bantuan TNI.

"Kami dari Polres Kendari, Polda, dari Brimob sudah mengirimkan pasukan (untuk pengamanan), minta bantuan rekan TNI juga karena kami sinergi mengurus COVID dan vaksin," kata Kombes Ferry.

3. Korban Tewas Diautopsi

Polisi mengatakan jenazah satu korban tewas dalam bentrokan tersebut diautopsi. Polisi meminta tim forensik melakukan autopsi untuk memastikan penyebab tewasnya korban.

"Kami masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Kendari," imbuh Kombes Ferry.

Selain korban tewas, Ferry mengatakan ada sejumlah korban luka. Namun Ferry belum mengantongi informasi pasti soal jumlah korban luka-luka.

"Setelah itu ada beberapa yang luka. Yang luka-luka ada beberapa, masih kami data," ucap dia.

Selengkapnya di halaman berikutnya

Simak juga 'Tawuran Antar Warga di Panakukkang Makassar, 1 Pria Ditangkap!':

[Gambas:Video 20detik]



4. Ada 3 Mobil Dibakar

Tiga mobil dibakar saat bentrokan dua kelompok tersebut. Polisi mengaku masih mencari identitas pembakar mobil-mobil tersebut.

"Yang dibakar ada beberapa kendaraan, sepertinya tiga mobil dibakar. Tapi lokasinya berbeda-beda," kata Kombes Ferry.

"Kami dari Polda sampai saat ini belum bisa memastikan karena kami juga belum dapat hasil pemeriksaan daripada reserse," sambung Ferry.

Ferry menjelaskan tiga kendaraan yang dibakar terparkir di lokasi yang berbeda-beda

5. Angkot Disisir Warga

Sejumlah angkutan kota (angkot) sempat dihadang para pemuda. Ferry mengatakan para pemuda itu mencari lawan mereka yang diduga bersembunyi di dalam angkot.

"Mereka ngecek ada nggak pemuda (lawan) ini," jelasnya.

Dalam video yang beredar, tampak situasi mencekam di dalam sebuah angkot. Perekam video merupakan salah satu penumpang angkot.

Angkot tersebut tampak telah dikepung oleh sejumlah pemuda yang mengenakan pakaian berwarna hitam.

Terdengar jeritan para penumpang angkot. Tangisan juga terdengar jelas.

"Ya Allah saya takut," ujar seorang penumpang.

Terdengar beberapa kali angkot tersebut tampak dipukul. Di samping angkot itu, terlihat sejumlah pemuda tengah mengeroyok seseorang. Mereka menggunakan balok.

6. Massa Bentrokan Berjumlah 80 Orang

Polisi menduga massa bentrokan mencapai 80 orang. Belum diketahui pasti dari mana asal para pemuda ini.

"(Jumlah massa yang bentrok) puluhan, sekitar mungkin 50, 70, 80 (orang)," kata Kombes Ferry.

7. Toko Tutup-Jalan Kosong Melompong

Usai bentrokan, pertokoan di sepanjang Jalan Ahmad Yani tutup sejak pukul 17.00 WIB. Padahal, biasanya pertokoan buka hingga larut malam.

Kontributor Pasangmata, EY, EY mengatakan warga takut membuka toko karena khawatir akan ada bentrokan susulan antardua kelompok pemuda itu.

Sementara itu, jalanan tampak kosong. EY juga menyampaikan tidak ada kendaraan yang berani melintas di jalan.

"Kendaraan udah nggak ada yang lewat," jelas EY.

Halaman 2 dari 2
(isa/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads