Bentrokan maut antardua kelompok pemuda di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terjadi sore tadi. Usai bentrokan, pertokoan di sepanjang Jalan Ahmad Yani tutup dan jalanan tampak kosong.
"Semua sudah pada tutup jam 5 (sore) tadi, mencekam ini," ujar kontributor Pasangmata, EY, ketika dihubungi, Kamis (16/12/2021).
EY menuturkan toko-toko tutup sejak pukul 17.00 WIB tadi. Padahal, biasanya pertokoan buka hingga larut malam.
EY mengatakan warga takut membuka toko karena khawatir akan ada bentrokan susulan antardua kelompok pemuda itu. EY juga menyampaikan tidak ada kendaraan yang berani melintas di jalan.
"Kendaraan udah nggak ada yang lewat," jelas EY.
Pantauan EY pukul 22.38 WIB, jalanan kosong dari kendaraan.
Kronologi Bentrokan
Sebelumnya diberitakan, bentrokan pecah di Kota Kendari. Dua kelompok pemuda terlibat saling bacok dan lempar batu, satu orang dilaporkan tewas.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Kendari Beach, Kendari. Awalnya ada pawai budaya kelompok pemuda di Kendari yang dimulai sekitar pukul 11.00 Wita.
"Ada keributan antara kelompok pemuda, tadi siang. Mereka melakukan pawai-pawai itulah, ada yang di luar kelompok itu ada kelompok yang lewat mungkin terprovokasi," ujar Ferry sebelumnya.
Awalnya pawai berlangsung kondusif. Namun kemudian situasi mulai memanas sekitar pukul 12.30 Wita. Sekitar pukul 16.30 Wita, kerusuhan memuncak. Kombes Ferry mengatakan kerusuhan mereda sekitar pukul 17.00 Wita.
Tak hanya satu korban tewas, polisi menyebut ada sejumlah korban luka-luka. Tiga unit mobil pun jadi korban pembakaran.
Kombes Ferry mengatakan polisi sudah menerjunkan pasukan pengamanan yang terdiri dari personel Polda Sultra, Polres Kendari, dan juga meminta bantuan TNI. Situasi setelah pukul 17.00 Wita sudah kondusif.
(isa/aud)