Sejumlah warga di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih bertahan di dataran tinggi. Mereka masih trauma seusai gempa bumi magnitudo 7,4 di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Masih di Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu masih bertahan karena di sana masih ada gempa susulan. Jadi warga trauma untuk kembali," kata petugas SAR Selyar, Mukti Ali, saat dihubungi, Kamis (16/12/2021).
Warga di dua kecamatan tersebut telah dua hari tinggal di tenda darurat sejak terjadi gempa M 7,4 pada Selasa (14/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini Bupati Kepulauan Selayar meninjau warga yang masih mengungsi di dua kecamatan tersebut. Logistik untuk para pengungsi pun sudah dikirimkan.
"Ada ribuan yang mengungsi, terutama di Pasimarannu seperti kota mati karena warga masih bertahan di pengungsian," ucap dia.
Berdasarkan data dari SAR Selayar, dilaporkan ada 422 rumah di Kecamatan Pasimarannu yang mengalami kerusakan tingkat ringan, sedang hingga berat. Selain itu, dilaporkan ada 2 warga yang terluka.
Ratusan rumah rusak tersebut tersebar di 8 desa, yakni Desa Majapahit, Desa Lambego, Desa Bonarate, Desa Bonea, Desa Komba Komba, Desa Lamantu, Desa Batu Bingkung, dan Desa Sambali.
Sebelumnya diberitakan, gempa M 7,4 terjadi pada hari ini pukul 10.20 WIB. Lokasi gempa berada di koordinat 7,59 lintang selatan dan 122,26 bujur timur.
BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami. Pusat gempa berada di 112 km arah barat laut Larantuka, NTT, pada kedalaman 12 km.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Benteng Selayardalam skala IV-V MMI. Artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Simak video 'Update Dampak Gempa M 7,4 di NTT: 346 Rumah Rusak':