Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin prihatin virus Corona varian Omicron masuk Indonesia. Cak Imin meminta penanganan serius menanggulangi varian Omicron masuk Indonesia.
"Saya kira temuan ini menjadi persoalan yang serius. Secara pribadi saya tentu saja prihatin, pertahanan kita jebol juga. Saya minta contact tracing-nya diperketat, diperluas, terutama sama yang kontak dengan pasien itu," kata Cak Imin dalam keterangannya, Kamis (16/12/2021).
Cak Imin pernah meminta pemerintah mempertimbangkan untuk menutup akses kedatangan orang di bandara dan pelabuhan maupun perbatasan negara untuk mencegah masuknya varian Omicron.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah ingatkan jauh hari, mohon itu (penutupan akses dari luar negeri) dipertimbangkan, terutama dari negara-negara yang sudah terkena Omicron. Kalau itu dijalankan sementara waktu saya yakin kita bisa mencegahnya,"katanya.
Wakil Ketua DPR RI ini pun menegaskan perlunya langkah antisipatif yang tinggi dari pemerintah. Apalagi menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru).
"Kita sudah dua kali mengalami lonjakan kasus dan itu karena dibawa WNA atau WNI yang baru balik dari luar negeri. Saya kira ini pelajaran bagi kita semua, jangan sampai ada anggapan imported cases berisiko kecil, justru membahayakan dan kian memperberat penanganan pandemi," ujarnya.
Oleh sebab itu, Cak Imin mendorong pemerintah segera meninjau ulang Surat Edaran Nomor 23 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi COVID-19, sekaligus aturan-aturan lain yang sempat dilonggarkan.
"Kalau tidak salah dulu itu PPKM level 3 mau diterapkan dari tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, ini pas Nataru ya. Nah saya kira ini perlu diterapkan lagi biar tidak menyebar ke mana-mana itu Omicron," tutupnya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Menkes Budi Gunadi Sadikin sebelumnya melaporkan lima kasus probable COVID-19 varian Omicron. Kemenkes masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kasus COVID-19 tersebut.
"Di luar pasien yang sudah terkonfirmasi positif ini, kementerian kesehatan juga mendeteksi 5 kasus probable Omicron," kata Budi.
Budi menjelaskan, dua kasus tersebut di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI). Sedangkan tiga orang lainnya merupakan WN China.
"Kita mendeteksi ada 5 kasus yang probable Omicron. Dua kasus adalah warga negara Indonesia yang baru kembali dari Amerika Serikat, dan Inggris. Kedua warga negara Indonesia ini sekarang sedang diisolasi di Wisma Atlet, tiga kasus probable lainnya adalah warga negara asing dari Tiongkok yang datang ke Manado dan sekarang sedang diisolasi di karantina Manado," ujar Budi.