Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pemkab Malang menandatangani kerja sama penyediaan lahan untuk program deradikalisasi mantan narapidana kasus terorisme (napiter). Pemkab Malang menyediakan lahan seluas 15 hektare untuk didirikan Wadah Akur Rukun Usaha Gelorakan (Warung NKRI) dan program ketahanan pangan.
"Kami merealisasikan kerja sama tiga pihak, antara BNPT, Universitas Islam Malang (Unisma) dan Pemkab Malang, dalam mengembangkan kawasan untuk kelanjutan program deradikalisasi," kata Kepala BNPT Boy Rafli Amar dalam keterangan tertulis dari Biro Perencanaan, Hukum, dan Hubungan Masyarakat BNPT, Rabu (15/12/2021).
Baru-baru ini BNPT meneken Nota Kesepahaman Bersama dengan Pemkab Malang dan Unisma untuk mewujudkan kerja sama peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi penerima manfaat Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN), di Malang, Jawa Timur, Selasa (14/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BNPT Boy Rafli beserta jajaran, Rektor Unisma H Maskuri dan Bupati Malang M Sanusi. Boy Rafli mengatakan kerja sama yang tertuang dalam MoU ini menjadi modal yang luar biasa dalam rangka menanggulangi terorisme, khususnya di Malang.
"Untuk BNPT sendiri berkaitan kelanjutan program deradikalisasi di luar lembaga pemasyarakatan. Artinya, seluruh warga binaan mitra daerah deradikalisasi eks napiter akan mendapatkan program pembekalan," sebut Boy Rafli.
Adapun ruang lingkup kerja sama BNPT, Pemkab Malang dan Unisma meliputi, pertukaran dan pemanfaatan informasi, pengelolaan dan pemanfaatan lahan Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Selain itu, Nota Kesepahaman Bersama ini juga mendorong adanya kerja sama dengan pihak lain terkait pembangunan, pengelolaan dan pemanfaatan lahan KKTN.
BNPT juga aktif melaksanakan program deradikalisasime dengan pendekatan lunak (soft approach). Salah satunya dengan penguatan keagamaan dan wawasan kebangsaan dengan menggandeng beragam komponen masyarakat di Jawa Timur.
Implementasinya, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Nisan Setiadi menghadiri Haflah Irtiquol Mustawa II English & Arabic 2021 di Jombang, Jawa Timur. Dalam kegiatan tersebut Setiadi menekankan pemahaman agama secara utuh dan benar, merupakan salah satu upaya pencegahan masuknya paham radikalisme.
"Harapannya, para hafiz dan hafizah tidak hanya dapat menghafal Al-Quran, tetapi juga mengamalkan kandungan Al-Quran dengan pemahaman yang benar dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme," imbau Setiadi.
"Saya juga berpesan pada para penghafal Al Quran agar senantiasa menjaga akhlakul karimah serta menjadi teladan bagi masyarakat. Terlebih, Allah SWT menyatakan seseorang yang menghafal dan memahami Al-Quran sebagai orang-orang yang mulia," imbuhnya.
Masih di Jawa Timur. Selain pemberian wawasan kebangsaan di Jombang, BNPT juga memberikan wawasan kebangsaan kepada Patriot Garuda Nusantara di Lamongan pada Rabu (15/12).
(zak/dwia)