Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menyebutkan laporan OPUS Ekonomi Kreatif 2020 menunjukkan kontribusi Ekonomi Kreatif pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional telah mencapai Rp 1,2 triliun. Hal ini ia sampaikan saat mengisi kuliah umum Ekonomi Kreatif di Era Digital bersama selebriti Irfan Hakim, yang diselenggarakan MPR RI bekerja sama dengan Universitas Terbuka pada hari ini di Komplek MPR RI, Jakarta.
Angka tersebut menempatkan Indonesia pada posisi ketiga terbesar di dunia sebagai negara dengan kontribusi sektor ekonomi kreatif terbesar terhadap PDB. Sedangkan dua posisi teratas ditempati Amerika Serikat dan Korea Selatan.
"Menjalankan usaha ekonomi kreatif tidak perlu memerlukan modal yang besar. Kuncinya pada kreativitas. Bahkan dengan menggunakan handphone dalam membuat konten sederhana tentang kehidupan, kemudian di upload ke Youtube, akhirnya bisa mendatangkan penghasilan. Selebritis seperti Irfan Hakim saja mau terjun ke dunia digital, membuat berbagai konten tentang kehidupannya," ungkap Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (15/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bamsoet menambahkan pelaku isolasi mandiri juga dapat membuat konten kreatif dari berbagai cerita maupun aktivitas sehari-hari.
"Dari mulai menceritakan dunia satwa, aktivitas keseharian, hingga dunia anak-anak. Di saat terkena COVID-19 dan harus isolasi mandiri saja, bisa dijadikan konten yang akhirnya mendatangkan keuntungan finansial," tambahnya.
Bamsoet menyadari untuk kekuatan ekonomi digital, Irfan tidak hanya memiliki satu channel Youtube. Sang artis memiliki beberapa channel, antara lain deHakims (8,12 juta subscriber), deHakims Story (936 ribu subscriber), deHakims Junior (481 ribu subscriber), dan deHakims Aviary (895 ribu subscriber). Irfan juga memiliki Instagram dengan 8,11 juta follower.
Menurut analisis Social Blade, total pendapatannya sebagai konten kreator per bulan bisa mencapai hingga Rp 5 miliar.
Bamsoet mengatakan masyarakat biasa juga sudah bisa mulai menikmati penghasilan yang besar dari dunia digital. Bahkan di Bondowoso sudah ada Kampung Youtuber, dimana pemudanya banyak yang menjadi Youtuber dan membuat beraneka ragam konten. Penghasilan per bulannya pun sangat besar, bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
"Selebritis lain juga tidak kalah hebat. Raffi Ahmad yang memiliki 57,7 juta follower instagram dan 22,5 juta subscriber Youtube, diprediksi pendapatan per bulannya mencapai Rp 10 miliar. Deddy Corbuzier dengan 10,4 juta follower Instagram dan 16,7 juta subscriber Youtube, pendapatan per bulannya diprediksi mencapai Rp 6,8 miliar. Sedangkan Atta Halilintar dengan 21,3 juta follower instagram dan 28,3 juta subscriber Youtube, pendapatan per bulannya diprediksi mencapai Rp 4,2 miliar," papar Bamsoet.
"Ada juga pemuda asal Banyumas, Siswanto, dengan kanal Youtube Siboen Channel, mampu meraih ratusan juta rupiah dari berbagai konten Youtube yang ia buat hanya dengan menggunakan handphone biasa. Di luar sana masih banyak contoh konten kreator lainnya yang sukses memanfaatkan dunia digital. Tak hanya dari Youtube, melainkan juga dari Instagram, Tiktok, Facebook, hingga berbagai platform e-Commerce. Jika diamati, kunci sukses mereka adalah memiliki kreatifitas dan bisa membangun perbedaan dengan yang lainnya," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir jajaran rektorat Universitas Terbuka antara lain Rektor Ojat Darojat, para wakil Rektor, Dekan FHISIP Sofjan Aripin, serta Kepala Pusat Pengembangan Hubungan Internasional dan Kemitraan Sri Sedyaningsih.
(akn/ega)