Erick-Nadiem Monolog, Jokowi: Saya Juga Pengin tapi Sudah Ada Podium

Erick-Nadiem Monolog, Jokowi: Saya Juga Pengin tapi Sudah Ada Podium

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 15 Des 2021 11:00 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku ingin monolog setelah melihat Menteri BUMN Erick Thohir hingga Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim monolog di acara peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital. Namun hal itu urung dilakukan Jokowi karena podium untuk pidato sambutan sudah disiapkan.

"Saya tadi melihat Mas Erick, Mas Nadiem, Mbak Nana semuanya monolog, saya sebetulnya juga pengin monolog tapi sudah disediain ini, ini, podium jadi nggak bisa, ya udah tugas saya di sini saya laksanakan," kata Jokowi seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/12/2021).

Dalam sambutannya, Jokowi membeberkan mengenai potensi yang dimiliki Indonesia di dunia digital. Menurut Jokowi, perkembangan dunia digital di Indonesia sangat pesat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin menyampaikan negara kita Indonesia, kita ini memiliki potensi memiliki pasar digital yang berkembang dan sangat besar sekali, 2019 sebesar 40 billion USD, 40 miliar US dollar. 2020 masuk ke angka 47 miliar US dollar, 2021 naik 49 persen menjadi kurang-lebih 70 billion US dollar dan diperkirakan nanti di tahun 2025, 146 billion USD, sangat besar sekali," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan perkembangan itu dipercepat dengan adanya pandemi COVID-19. Dia mencontohkan soal konsumen digital yang meningkat.

ADVERTISEMENT

"Kita lihat logistik naik 60 persen akibat penggunaan delivery, e-groceries sehingga naik 60 persen, konsumen digital juga naik 10,2 persen ini yang konsumen barunya, tambahan konsumen barunya 10,2 persen," ujar Jokowi.

Sebelum Jokowi memberikan sambutan, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan monolog bersama Mendikbud-Ristek Nadiem Makariem dan Najwa Shihab. Erick berbicara mengenai tantangan baru yang dia analogikan dengan film.

"Tentu kita pernah mengingat pidato presiden mengenai Thanos di mana beliau menyampaikan ini adalah sebuah kekuatan besar yang ingin menghancurkan dunia. Karena itu, pada saat itu kita perlu Avengers, Avengers terdiri dari tokoh-tokoh seperti Thor, Hulk, dan lain-lainnya tapi kalau kita lihat akhirnya ada film Endgame. Waktu itu di mana tokoh-tokoh nya mati, dan salah satu yang saya favorit, bapak presiden, yaitu Black Widow juga meninggal waktu itu," ujar Erick.

"Tapi intinya apa? Sekarang Marvel sudah membikin dunia baru lagi, yaitu dengan film terbarunya Eternals dengan musuh jauh lebih besar dari Thanos, yaitu Celestial yang kekuatannya juga sama, tidak hanya menghancurkan bumi tapi menghancurkan galaksi," sambung Erick.

Sementara itu, Nadiem berbicara mengenai pentingnya talenta. Dia juga mengingat perjalanannya sebagai entrepreneur.

"Di seluruh ekosistem ini bottleneck nya cuma satu. Sebenarnya capital bisa dilaksanakan, market di Indonesia cukup besar, ada satu bottleneck-nya talenta. Tanya sama semua unicorn di Indonesia permasalahan mereka apa? Talenta, talenta, talenta," ujar Nadiem.

"Saya menjadi nostalgia mengingat personal journey waktu menjadi entrepreneur, betapa banyaknya saya butuh pengalaman di luar dunia entrepreneurship, bekerja untuk konsultan, magang di dalam perusahaan yang lain, berinteraksi dengan founder-founder lain sampai akhirnya menjadi entrepreneur," sambung Nadiem.

Simak juga 'Jokowi Telepon Mendag Usai Dicurhati Petani Temanggung soal Impor Bawang':

[Gambas:Video 20detik]



(knv/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads