Pakar Sebut 30% Populasi RI Rawan Omicron, Solusinya Vaksin Booster

Pakar Sebut 30% Populasi RI Rawan Omicron, Solusinya Vaksin Booster

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 15 Des 2021 06:10 WIB
Dicky Budiman (Dok istimewa/foto diberikan oleh narsum bernama Dicky Bu
Foto: Dicky Budiman (Dok istimewa/foto diberikan oleh narsum bernama Dicky Budiman)
Jakarta -

Varian Omicron tengah merebak di Inggris hingga tercatat adanya kematian pertama akibat varian tersebut. Pakar menyebut 30% populasi di Indonesia rawan akan varian Omicron.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mulanya menyoroti kasus kematian karena Omicron di Inggris. Hal ini, menurutnya, ada kaitannya dengan populasi usia tua di Inggris.

"Proyeksinya ya akan lebih banyak kematian ini karena dengan kecepatan yang menular ini ditambah populasi usia tua di negara maju yang tinggi," jelas Dicky kepada detikcom, Selasa (14/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, vaksin Booster bisa menjadi solusi bagi Inggris. "Booster ini sangat penting bagi negara yang memiliki populasi lansia yang banyak," kata Dicky.

Dicky mengatakan varian Omicron ini sangat mudah menyebar. Untuk itu, terang Dicky, pemerintah harus melihat seberapa banyak populasi rawan di satu wilayah.

ADVERTISEMENT

"Omicron ini kita tidak bisa melihat sama dengan Delta karena lahirnya Omicron ini di tengah situasi dimana dunia sudah memiliki capaian vaksinasi yang jauh lebih baik ketimbang ketika Delta lahir," imbuh Dicky.

"Oleh karena itu Indonesia kita melihat dari sisi populasi rawan, kita punya kurang lebih 30 sampai 40% (populasi) akan punya kerawanan terhadap Omicron bahkan di atas sendiri belum selesai sehingga potensi ledakan tetap ada," sambungnya.

Solusinya, kata Dicky, vaksinasi harus terus digenjot. Vaksinasi booster menjadi penting untuk mencegah merebaknya Omicron.

"Karena kita akan memiliki populasi yang rawan ini terutama kontributornya dari usia lanjut atau komorbiditas atau immunosuppression itu harus dilindungi cepat dengan memberikan booster," lanjutnya.

Kasus Kematian Pertama

Inggris catat kasus kematian COVID-19 varian Omicron pertama. Perdana menteri Boris Johnson mendesak warganya segera mendapatkan vaksinasi booster.

"Satu orang di Inggris telah meninggal karena virus corona varian Omicron," kata perdana menteri Boris dikutip dari BBC.

Ia juga meminta agar warga mengesampingkan kemungkinan varian Omicron lebih ringan ketimbang COVID-19 varian lainnya. Inggris lantas langsung menargetkan semua orang dewasa sudah divaksinasi booster akhir bulan ini.

"Sayangnya ya, pasien Omicron menjalani rawat inap dan sayangnya setidaknya satu pasien telah dipastikan meninggal karena Omicron," jelasnya.

Simak Video 'Satgas Sebut Geografis RI Jadi Nilai Positif Kala Omicron Mengancam':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/knv)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads