Pandemi mengubah gaya hidup masyarakat menjadi serba digital. Salah satunya komunikasi yang lebih menggunakan fasilitas daring.
Mengantisipasi meningkatnya kebutuhan akses internet pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak berupaya memberikan jaringan internet yang lebih optimal.
Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail menyatakan selama pandemi, aktivitas di ruang digital menjadi sebuah keniscayaan. Tidak hanya di Indonesia, setiap negara juga mengantisipasi perubahan kebutuhan digital masyarakat. Bahkan, transformasi digital menjadi salah satu agenda dalam presidensi Indonesia di forum G20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat penting untuk kita tingkatkan karena ini dalam rangka membangun atau surviving terhadap kondisi, baik untuk ekonomi, kesehatan, pendidikan dan semua sektor yang kita pindahkan ke ruang digital," tutur Ismail dalam keterangan tertulis, Selasa (14/12/2021).
Upaya penguatan infrastruktur telekomunikasi dilakukan dengan membangun jaringan backbone dengan Palapa Ring, penyiapan satelit multifungsi, serta menuntaskan desa-desa yang belum mendapatkan koneksi jaringan 4G.
Ismail menegaskan, infrastruktur telekomunikasi Indonesia sudah cukup kuat dan menjangkau seluruh tanah air termasuk di kawasan 3T yang diutamakan.
"Daerah 3T menjadi fokus pemerintah," tegasnya.
Terkait Nataru, Ismail mengatakan imbauan merayakan dari rumah masing masing membutuhkan internet yang lebih baik agar masyarakat dapat menjalankan komunikasi dan silaturahmi secara online.
"Pada Nataru perlu peningkatan kapasitas agar tidak terjadi layanan yang terputus, karena banyak orang melakukan akses pada saat bersamaan. Sehingga diantisipasi dengan koordinasi untuk penambahan kapasitas di area-area yang tinggi traffic-nya," beber Ismail.
Ia menjelaskan, peningkatan kapasitas berkisar 13%-20% di mana pada momen hari raya atau libur nasional biasanya traffic mencapai 2 kali lipat dari volume normal harian. Seiring penguatan infrastruktur, Ismail juga menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Executive General Manager Decision Support System Telkom, Abdi Mulyanta juga menyetujui terdapatnya perubahan gaya hidup masyarakat dari luring menjadi daring semasa pandemi. Perubahan ini ditanggapi dengan peningkatan bandwidth domestik karena juga terjadi penambahan jumlah pelanggan.
"Koneksi juga dipastikan lebih prima dengan cara konfigurasi jaringan," tambanya.
Mengenai Nataru, Abdi menyebutkan bahwa menjelang akhir tahun, pertambahan kebutuhan data sangat pesat. "Sehingga disiapkan peningkatan bandwidth dan posko Nataru untuk pastikan layanan tetap prima," katanya.
Posko dimaksud, akan mengawal titik-titik pusat keramaian dan kantor pemerintahan, seperti daerah pusat massa (bandara, rest area, pelabuhan, dan sebagainya), tempat wisata, dan lokasi berkumpulnya warga. Hal tersebut, ujarnya, dilakukan setiap tahun pada Nataru dan Idul Fitri.
"Paket-paket Nataru juga akan diluncurkan mulai 22 Desember agar pelanggan lebih betah di rumah," lanjutnya.
Abdi juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk turut mendukung keamanan jaringan di lingkungan masing-masing agar keandalan jaringan dan kualitasnya dapat terus terjaga.
(fhs/ega)