Ratusan kabupaten/kota di Tanah Air mulai menggelar vaksinasi COVID-19 kepada anak-anak hari ini. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa ada syarat yang harus dipenuhi agar kabupaten/kota bisa menggelar vaksinasi Corona anak-anak.
"Vaksin anak-anak ini kita berikan untuk kabupaten/kota yang dosis pertama sudah 70 persen dan lansianya sudah di atas 60 persen, untuk memastikan kabupaten/kota memprioritaskan lansia ini," kata Menkes Budi dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12/2021).
Bukan tanpa alasan syarat tersebut diberlakukan. Salah satu alasannya adalah angka kematian lansia akibat Corona paling tinggi, puluhan kali lipat dibandingkan anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena lansia yang potensi masuk rumah sakit dan fatality rate-nya paling tinggi, puluhan kali di atas anak-anak, dan mungkin antara 6-10 kali lebih berisiko dibanding orang dewasa normal," ungkap Menkes Budi.
Ada juga alasan lain penerapan syarat persentase vaksinasi dosis pertama dan vaksinasi lansia. Menkes Budi menyebut syarat tersebut juga untuk merangsang kabupaten/kota agar mempercepat vaksinasi Corona.
"Jadi kita sekaligus memberikan insentif kabupaten/kota. Sekarang ada 115 kabupaten/kota di 19 provinsi yang sudah berhasil. Jadi tinggal ditiru kabupaten/kota lain. Kalau mereka berhasil, kita akan buka untuk bisa melakukan vaksinasi anak," imbuhnya.
Lebih lanjut Menkes Budi memaparkan jumlah anak, berdasarkan kelompok umur, yang boleh mendapatkan vaksin Corona mulai tahun depan. Sebanyak 26 juta anak kelompok umur 6-11 tahun akan mendapatkan vaksinasi Corona Sinovac tahun depan.
"Untuk tahun depan ada anak-anak umur 11 yang masuk umur 12, ada 4,4 juta. Sedangkan anak-anak yang usianya 6-11 tahun, yang sudah disetujui BPOM EUA untuk vaksin Sinovac, itu ada sekitar 26 juta," ungkapnya.
Selain itu, menteri berlatar belakang pengusaha tersebut membeberkan keputusan pemerintah meningkatkan target vaksinasi. Dari target pertama sebanyak 181,5 juta, target vaksinasi ditingkatkan menjadi 208 juta pada Juni 2022.
Peningkatan target ini juga dipengaruhi masuknya kelompok remaja. "Sehingga ada kebutuhan vaksin untuk anak-anak 68,6 juta," sebut Menkes.
(rfs/zak)