Kebaikan selalu menjadi satu warna yang mengisi hidup semua orang. Entah itu tentang berbuat kebaikan atau justru mendapat kebaikan. Keduanya merupakan bagian tak terpisahkan yang diberikan Tuhan untuk dirasakan semua manusia.
Berbicara soal kebaikan tentu tak terlepas dari tolong menolong antarsesama manusia. Pada kesempatan ini tim perspektif menggali apa itu arti kebaikan dari 3 partisipan berbeda. Ada Melati (25 Tahun), Shifa (24 Tahun), dan Ferally (27 Tahun). Ketiganya membagikan kisah kebaikan yang mereka lakukan dan terima dalam hidup.
Saat ditanyakan tentang kebaikan yang mereka berikan pada orang lain, Melati, Shifa, dan Ferally memberikan jawaban unik yang berbeda-beda.
"Tadi gua beli kopi terus yang dateng ibu-ibu gitu, terus remember my mom dan I just wanna give a tip aja," ujar Melati dalam tayangan Perspektif Eps 69 di Youtube CXO Media.
Kemudian ada Shifa yang menceritakan tentang meringankan beban office boy di kosannya dengan membuang sampah sendiri ke luar. Adapun Ferally menuturkan dirinya mengirim televisi miliknya ke Bandung untuk adiknya.
Pada episode tersebut baik Melati, Shifa dan Ferally diminta menonton dua tayangan video. Video pertama mengisahkan seorang ibu yang berjualan minuman keliling dengan harus membawa anaknya. Lalu pada video kedua mengisahkan bantuan ke desa terpencil di Mamuju, Sulawesi Barat.
Menanggapi video tersebut, Melati mengatakan dirinya tersentuh melihat video pertama. Ia mengaku sedih melihat anak kecil tidak bisa menghabiskan masa kecilnya dengan bermain tetapi harus ikut berjuang kerja keras. Tak terkecuali dengan tayangan video kedua. Ia ikut merasa senang dengan adanya bantuan yang sampai ke tempat terpencil yang membutuhkan.
Begitu pula dengan Shifa yang menjelaskan kebaikan sekecil apapun itu sangatlah berarti bagi orang lain.
"Aku juga jadi sadar kalo ternyata di luar sana itu banyak banget orang yang membutuhkan bantuan kita sekecil apapun itu, semua orang berhak untuk bahagia sih," tutur Shifa.
Kemudian saat ditanya kebaikan apa yang pernah mereka rasakan atau terima dalam hidup. Melati menjawab seluruh hidupnya adalah kebaikan yang Tuhan berikan. Salah satunya yaitu ia pernah diminta menjadi dosen di kampus tempatnya saat itu.
Adapun Shifa menceritakan pengalamannya memiliki teman kerja yang perhatian kepada dirinya hanya karena melihat matanya sembab. Teman kerjanya tersebut lantas datang ke rumah tanpa menanyakan apa masalah yang dialami Shifa melainkan langsung menawarkan bantuan.
Berbeda dengan Ferally, ia menceritakan pengalaman masa kecilnya. Ia dan temannya menerima kebaikan dari seorang ibu-ibu.
"Ketika gua waktu SD, jadi gua pernah pergi sama temen gua berdua. Biasalah kita habis renang terus kita jalan-jalan ke mall, and then waktu itu kita cuma punya uang buat beli fast food 1 package doang. Terus akhirnya ketika kita beli, sampe kasir ada orang liat kita berdua cuma beli satu akhirnya kita langsung dibeliin di sana. Itu akhirnya ya berkali-kali gua ga berhenti ngucapin makasih," jelas Ferally.
Bagian terakhir dalam sesi perspektif eps 69, ketiga partisipan ini diminta memberikan pesan yang mereka sampaikan tentang berani baik. Shifa menyebutkan berani baik tidak perlu menunggu waktu untuk melakukannya, dan bukan selalu tentang hal besar. Sedangkan Melati menyebutkan segala yang kita terima dalam hidup ada sedikit bagian orang lain yang perlu kita berikan.
Terakhir, Ferally memberikan makna kebaikan adalah hal yang bisa kita lakukan satu arah tanpa perlu timbal balik. Serta Tuhan adalah Sang Maha Esa yang melihat segala perbuatan yang kita lakukan, salah satunya kebaikan itu sendiri.
Tanpa disadari banyak orang yang sibuk dengan memikirkan diri sendiri dan lupa berbuat kebaikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Padahal, kebaikan adalah nilai yang perlu ditanamkan agar mampu bersikap memanusiakan manusia lainnya.
Dalam episode kolaborasi tim Perspektif dan Dompet Dhuafa melakukan social experiment dengan voxpop dan wawancara mengenai kebaikan yang telah terjadi. Melalui campaign Dompet Dhuafa #BeraniBaik diharapkan dapat memberikan kesadaran dan ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial dan generasi Z agar berani berbuat kebaikan. Yaitu dengan menumbuhkan rasa berbagi untuk membantu orang-orang sekitar sebagai bentuk kebaikan.