Abraham Lunggana atau Haji Lulung wafat hari ini. Nama Haji Lulung pun sempat melejit di era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Semua dimulai saat Ahok masih menjadi Gubernur Jakarta. Ahok pernah mengungkap anggaran uninterruptible power supply (UPS) yang membuat sejumlah anggota DPRD DKI diperiksa penegak hukum. Mulanya, Ahok ke KPK melaporkan adanya dana Rp 4,3 triliun yang tidak dieksekusi untuk pengadaan UPS. Polisi juga menyelidiki isu ini.
Anggaran UPS masuk ke APBD Perubahan 2014. Belakangan diketahui, nilainya Rp 12,1 triliun.
Langkah Ahok membongkar anggaran Jakarta mengakibatkan perseteruan terbuka antara Ahok dan DPRD DKI. Ahok sudah beraksi menulis di berkas anggaran ke DPRD berbunyi 'Anggaran Nenek Lu' atau 'Pemahaman Nenek Lu' sebagai langkah protes.
Rentang 28 Januari sampai 12 Maret 2015, tim penyidik Polda Metro Jaya sudah memeriksa 35 saksi kasus pengadaan UPS. Tak lama kemudian, Haji Lulung yang saat itu menjadi Wakil Ketua DPRD DKI menjadi perbincangan banyak orang lantaran salah menyebut 'UPS' sebagai 'USB'.
Nama Haji Lulung pun menjadi sangat terkenal. Haji Lulung pun santai dengan momen kasus ini.
"Perjalanan yang hampir mengalami pengalaman duka. Ada kasus UPS yang hampir saja menjerat saya. Semua orang nggak percaya kalau saya tidak terlibat. Saya bilang tunggu waktunya karena waktu yang akan menjawab. Itu yang pertama," kata Lulung di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Lulung mengatakan, karena kasus UPS, dia mendapat banyak kritik dari masyarakat. Dia juga mengaku menjadi bahan meme di media sosial.
"Jadi saya adalah korban meme, korban hoax, korban meme pertama di Republik Indonesia ini. Tapi sekarang alhamdulillah, saya melihat orang sudah terbiasa," jelasnya.
Simak video 'Haji Lulung Wafat, PPP Kehilangan Tokoh Sentral yang Luar Biasa':
(rdp/van)