Kala Anwar Abbas Ngaku Diingatkan Jokowi Dibalas Faldo 'Gurauan Basa-basi'

Kala Anwar Abbas Ngaku Diingatkan Jokowi Dibalas Faldo 'Gurauan Basa-basi'

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 12 Des 2021 09:54 WIB
Waketum MUI Anwar Abbas
Waketum MUI Anwar Abbas. (Foto: mui.or.id)
Jakarta -

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengaku dirinya diingatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan berbicara terlalu keras. Hal itu diutarakan langsung di hadapan Jokowi. Begini momennya.

Anwar Abbas buka-bukaan soal diingatkan Jokowi saat sambutan di acara Kongres Ekonomi Umat Islam II melalui siaran YouTube MUI, seperti dilihat Jumat (10/21/2021). Anwar Abbas mengatakan meski diingatkan Jokowi, dia meyakini orang nomor 1 di RI itu kebal akan kritik.

"Tadi saya diingatkan Pak Jokowi, 'Pak Anwar Abbas, ngomong-nya jangan keras-keras, Pak'. Apalagi tadi ketika bertemu dengan Menteri Agama, ya berapa teman langsung mengambil momen gitu kan. Saya rasa Pak Presiden sama Pak Menteri Agama adalah orang yang sudah kebal ya, bagi beliau kritik itu...," kata Anwar Abbas, dalam sambutannya, Jumat (10/21/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi hadir dan mendengarkan langsung ucapan Anwar Abbas itu. Anwar menceritakan momen dirinya bersama Jokowi saat makan bersama.

Momen itu diceritakan Anwar Abbas saat Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Itu masih saya simpan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Anwar Abbas kemudian melanjutkan pidatonya mengenai negara maju. Dia ingin Indonesia dikuatkan dengan karakter dan keadilan.

"Kita mengharapkan negeri kita ini tidak hanya maju seperti yang kita lihat di Barat dan di Amerika hari ini. Kita tidak ingin negeri kita hanya sekadar maju, tapi juga berkeadilan. Mengedepankan kebersamaan, berakhlak dan bermoral, serta memiliki budaya luhur yang akan bisa membuat kesatuan dan persatuan di antara kita sebagai bangsa dan warga dunia," sebutnya.

Anwar Abbas ingin Indonesia menjadi negara maju yang mengedepankan persatuan, tidak hanya mencari profit serta negara yang memiliki karakter.

"Akan semakin lebih kuat lagi di mana kita tidak hanya peduli terhadap masalah bagaimana kita mendapatkan profit atau keuntungan, tapi kita juga peduli terhadap sesama dan lingkungan hidup serta lingkungan alam ini yang itu kita lakukan adalah karena dimotivasi dan digerakkan oleh keyakinan kita sebagai warga bangsa yang taat dalam menjalankan ajaran agamanya serta patuh terhadap hukum dan dasar atau konstitusinya," kata dia.

"Karena itulah kita yakin negara dan bangsa kita akan bisa maju dan majunya kita harapkan akan lain dari yang lain karena kita maju dengan karakter," sambungnya.

Faldo Minta Tak Dimaknai Membungkam Kritik

Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara, Faldo Maldini, merespons pengakuan Anwar Abbas soal diingatkan Jokowi tak bicara keras. Dia meminta tak dimaknai sebagai bentuk pembungkaman.

"Jangan dimaknai secara harfiah untuk membungkam kritik. Konspirasi macam-macam. Apalagi, yang tahu konteks pembicaraannya kan Pak Presiden dan Buya Anwar," kata Faldo kepada wartawan, Sabtu (11/12/2021).

Faldo menekankan Jokowi tak pernah khawatir jika ada kritik. Faldo menilai justru Jokowi menghargai tuan rumah yang membuat acara itu.

"Itu artinya Presiden Jokowi menghormati. Sangat menghargai tuan rumah yang sudah bikin acara. Perkara bagaimana tuan rumah memperlakukan tamunya, itu sepenuhnya hak dari tuan rumah," kata Faldo.

"Kan sering juga becanda kayak gitu sehari-hari, 'jangan repot-repot nyiapin makanan ya, Pak' Ya, tetap saja banyak makanan yang dihidangkan sama tuan rumah. 'Jangan susah-susah pertanyaannya ya, Pak Dosen' tetap aja susah soalnya. Ke dokter juga gitu kalau kita sakit, 'jangan banyak-banyak pantangannya ya Pak Dokter', tetap saja tidak boleh makan semuanya. Jadi, itu gurauan basa-basi sama Tuan Rumah lah," lanjutnya.

Simak Video: Anwar Abbas Sebut Jokowi Sempat Ingatkan 'Jangan Ngomong Keras-keras'

[Gambas:Video 20detik]




(idn/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads