Momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab kritik Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menjadi perbincangan. Pasalnya Jokowi sengaja mengesampingkan teks pidatonya dan menjawab kritik Anwar Abbas secara langsung.
Anwar Abbas Kritik Jokowi
Dirangkum detikcom, Minggu (12/12/2021), dalam acara Pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI Tahun 2021, Anwar Abbas memang menyampaikan beberapa kritikan. Salah satunya soal ketimpangan pertanahan. Dia menyebut hal ini sebagai sesuatu yang memprihatinkan.
"Cuma dalam bidang pertanahan, indeks gini kita sangat memprihatinkan itu 0,59, artinya 1 persen penduduk menguasai 59 persen lahan yang ada di negeri ini. Sementara yang jumlahnya sekitar 99 persen itu hanya menguasai 41 persen lahan yang ada di negeri ini," ujar Anwar Abbas.
Kritik lain yang disampaikan Anwar Abbas yakni banyaknya kelompok usaha kecil di Indonesia yang belum diperhatikan. Serta kesejahteraan yang belum merata.
Jokowi Jawab Langsung Kritik Anwar Abbas
Jokowi sengaja tak membaca bahan sambutan yang sudah disiapkan di acara pembukaan Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI. Jokowi memilih menjawab kritik dari Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas yang disampaikan di sambutan sebelum dirinya.
"Tadi saya disiapkan bahan sambutan seperti ini banyaknya. Tapi, setelah saya mendengar tadi Dr Buya Anwar Abbas menyampaikan, saya nggak jadi juga pegang ini. Saya akan jawab apa yang sudah disampaikan oleh Dr Buya Anwar Abbas. Akan lebih baik menurut saya di dalam forum yang sangat baik ini," kata Jokowi dalam acara pembukaan Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI seperti disiarkan di akun YouTube MUI, Jumat (10/12).
Jokowi awalnya menjawab mengenai masalah pertanahan. Dia berbicara mengenai reforma agraria. Soal penguasaan tanah yang disinggung Anwar Abbas, Jokowi menegaskan bukan dirinya yang membagikan.
"Yang pertama yang berkaitan dengan lahan, dengan tanah. Penguasaan lahan, penguasaan tanah. Apa yang disampaikan oleh Buya betul. Tapi bukan saya yang membagi. Ya harus saya jawab. Harus saya jawab. Dan kita sekarang ini dalam proses mendistribusi reforma agraria yang target kita sudah mencapai 4,3 juta hektare dari target 12 juta dari yang ingin kita bagi," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan saat ini Indonesia sudah memiliki bank tanah. Jokowi akan melihat semua HGU (hak guna usaha) dan HGB (hak guna bangunan) yang ditelantarkan.
"Dan saat ini kita sudah memiliki bank tanah. Akan kita lihat HGU, HGB yang ditelantarkan semuanya. Mungkin insyaallah bulan ini sudah saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai untuk saya cabut satu per satu. Yang ditelantarkan. Karena banyak sekali. Konsesinya diberikan, sudah lebih 20 tahun, lebih 30 tahun tapi tidak diapa-apakan. Sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lain-lain," ujar Jokowi.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Simak Video: Anwar Abbas Sebut Jokowi Sempat Ingatkan 'Jangan Ngomong Keras-keras'
(eva/gbr)