Umi Elistika (25), mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Tegal merupakan salah satu Kader JKN mitra BPJS Kesehatan Cabang Tegal. Wanita yang akrab disapa Elis ini sudah menjadi Kader JKN sejak tiga tahun lalu, tepatnya pada September 2018.
"Waktu itu saya lihat ada iklan lowongan menjadi Kader JKN BPJS Kesehatan dari media sosial. Awalnya, saya tidak tahu apa itu Kader JKN, tetapi iseng saja mendaftar karena tertarik menjadi bagian dari BPJS Kesehatan karena saat itu nama BPJS Kesehatan cukup terkenal," ujar Elis dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/12/2021).
Selama menjadi Kader JKN, Elis mengaku telah merasakan berbagai hal mulai dari pengalaman pahit hingga menyenangkan. Ia menyampaikan selama menjadi Kader JKN, dirinya kerap menemukan berbagai tantangan seperti mengunjungi lokasi desa binaan yang jauh dari rumah atau ditolak peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Elis mengaku senang menjadi Kader JKN. Pasalnya, ia bisa memiliki banyak saudara baru baik dari peserta JKN-KIS ataupun dari rekan sesama Kader JKN.
Baca juga: BPJS Kesehatan Cek Layanan JKN-KIS untuk TNI |
Elis mengatakan para peserta yang awalnya hanya diberi informasi mengenai status kepesertaan, sering kali meminta bantuan kader terkait layanan administrasi seperti mengurus pencetakan kartu atau mengunduh dan menggunakan fitur Mobile JKN.
"Jadi Kader JKN itu membuat saya mengenal banyak orang baru. Saya jadi belajar berkomunikasi juga dengan beraneka macam karakter orang. Mungkin karena saya termasuk orang yang suka bergaul juga jadi saya sangat menikmati masa menjadi Kader JKN ini, apalagi kalau bisa membantu banyak orang saya jadi ikut senang," ujarnya.
"Kalau orang bilang mungkin saya terlanjur nyaman menjadi Kader JKN. Selain itu saya pun jadi semakin mengerti mengenai regulasi pelayanan kesehatan dan administrasi di BPJS Kesehatan lebih mendalam," sambungnya.
Sebagai seorang Kader JKN, Elis pun berharap para peserta JKN-KIS dapat semakin tertib membayar iuran tepat waktu sehingga keberlangsungan program dapat terjaga dengan baik. Sebab, ia mengatakan para peserta bisa lebih tenang saat mengakses layanan kesehatan jika administrasi kepesertaannya lancar.