Kompleks permakaman warga di lingkungan Alli-Alli, Kelurahan Takatidung, Polewali, Sulawesi Barat (Sulbar), hancur diterjang gelombang pasang dan banjir rob. Sebagian makam terangkat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, makam terangkat hingga berpindah tempat dan kain kafan di dalam makam nampak. Beberapa di antaranya dalam kondisi tenggelam terbawa ombak.
"Sudah dua-tiga tahun seperti itu. Ada ratusan makam yang sudah hilang. Barangkali sudah sampai 500 (makam yang hilang)," kata Kepala Lingkungan Alli-Alli, Andi Aco Sipakkari, kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan sebagian makam sudah dipindahkan oleh pihak keluarga. Namun masih banyak pula yang dibiarkan.
"Ada juga yang sudah dipindahkan sama warga. Tapi ada juga yang sudah hanyut ke laut," jelas dia.
Andi menerangkan kompleks permakaman tak lagi difungsikan karena lokasinya rawan terjangan pasang. Andi menyebut warga takut makam keluarganya akan hilang tersapu ombak seperti yang sudah-sudah.
"Sudah tidak berfungsi sekarang, sudah tidak ada yang dimakamkan di sana. Terakhir tahun lalu, dimakamkan di pinggir, jauh dari pantai. Tapi itu pun sudah kena abrasi," jelas Andi
Andi berharap pemerintah segera membangun tanggul pemecah ombak untuk mencegah abrasi. Apalagi, sambung dia, gelombang pasang disertai banjir rob yang kerap melanda daerah ini membuat sejumlah warga terpaksa pindah rumah.
"Kita mengharapkan bantuan sama pemerintah. Pertama itu kuburan dianggarkan, dan utama tanggul kalau bisa diupayakan tahun depan. Sudah ada rumah yang terpaksa dipindahkan karena terkena abrasi," tutur Andi.
![]() |