Polri mengatakan Novel Baswedan dan 43 mantan pegawai KPK menerima tawaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Polri. Namun ada pula 8 orang lainnya yang menolak tawaran menjadi ASN Polri.
"Yang mengisi surat perjanjian dan menyatakan bersedia menjadi ASN Polri sebanyak 44 orang, yang tidak bersedia 8 orang," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dimintai konfirmasi, Senin (6/12/2021).
Ramadhan menerangkan ada empat mantan pegawai KPK yang masih menunggu konfirmasi terkait pengangkatan ASN. Polri akan memberikan batas waktu sampai besok pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menunggu konfirmasi 4 orang, diberikan batas waktu sampai besok pagi," kata Ramadhan.
Ramadhan menyebut ada pula empat orang lainnya yang tidak hadir sosialisasi karena ada kepentingan lain.
"Tidak hadir 3 orang. Keterangan satu meninggal dunia, satu menikah, satu di luar kota," jelas Ramadhan.
Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menerangkan, dari lima orang yang berhalangan hadir itu, satu orang di antaranya meninggal dunia, yakni Nanang Priyono. Sedangkan empat orang lainnya memiliki kepentingan lain.
"Yang pertama, terlambat satu orang atas nama Riswin dan nanti akan kita coba konfirmasi kembali. Kemudian mohon maaf satu meninggal dunia atas nama almarhum Nanang, kemudian yang satu kebetulan lagi ada di Makassar atas nama Saudara Faisal," kata Dedi.
"Kemudian satu lagi sedang menyelesaikan studi tesisnya S2-nya, atas nama Saudara Novariza. Kemudian satu keterangan menginformasikan bahwa persiapan nikah Saudara Ita," imbuhnya.
Diketahui, mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, menerima tawaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi ASN di lingkungan Polri. Novel menyambut baik tawaran itu.
"Saya posisi menerima," kata Novel di Gedung TNCC Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Novel menerangkan nantinya ia akan menempati posisi di bidang pencegahan korupsi. Hal itu sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Ya tentunya penjelasan itu telah disampaikan oleh Pak Kapolri sejak awal, Pak Kapolri juga mengatakan terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan masalah pencegahan ya, jadi saya kira karena fokusnya adalah terkait dengan upaya-upaya yang berhubungan dengan pencegahan dan Pak Kapolri telah menyampaikan," kata Novel.
"Dan saya kira hal-hal yang disampaikan Pak Kapolri memang masalah strategis dalam hal upaya pemberantasan korupsi dari terutama sektor pencegahan, hal terkait pencegahan," imbuhnya
Novel menyambut baik ajakan Kapolri untuk memberantas korupsi yang dimulai dari pencegahan. Novel menyebut saat ini fenomena korupsi di Indonesia tidak bisa dibilang menurun.
"Dan tentunya melihat fenomena korupsi yang tidak bisa kita bilang sebagai menurun atau kecil, kami memandang bahwa kontribusi untuk bisa melakukan upaya memberantas korupsi ini sekarang ini yang tersedia adalah ketika Kapolri mengajak atau menyediakan untuk kami bisa ikut untuk berbakti untuk kepentingan bangsa dalam rangka untuk memberantas korupsi hal pencegahan," ungkapnya.