Rasisme di Balik Pembunuhan Sadis Charles Manson

Hitamnya Hitam

Rasisme di Balik Pembunuhan Sadis Charles Manson

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 05 Des 2021 09:55 WIB
Charles Manson pemimpin kultus Family Manson (CNN)
Charles Manson pemimpin kultus Family Manson (CNN)
Jakarta -

Charles Manson menggegerkan Hollywood usai membunuh aktris Hollywood, Sharon Tate, dalam keadaan hamil. Ternyata, di balik pembunuhan itu ada motif rasisme.

Dilansir BBC, pada 1969, Manson mengirim para pengikutnya yang sudah didoktrin--yang dikenal sebagai Manson Family--ke rumah Sharon Tate. Saat itu, suami Tate, sutradara ternama Roman Polanski, sedang pergi. Para pengikut Manson menikam Tate dan empat orang lainnya hingga tewas.

Petunjuk-petunjuk palsu dibiarkan ada di sekitar tempat pembunuhan agar polisi mengira itu ulah Black Panthers, sebuah kelompok militan Afrika-Amerika yang kerap memakai kekerasan dalam pertempurannya melawan rasisme kulit putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Harapan Manson dari pembunuhan ini ialah agar terjadi perang ras. Setelah itu, ia akan muncul sebagai sosok ikonik Amerika.

Orang kulit hitam, pikirnya, tidak akan mampu mengatur diri mereka dan kemudian memohon kepadanya untuk menjadi pemimpin mereka.

Manson dinyatakan bersalah atas rencana pembunuhan ini pada 1971 dan dijatuhi hukuman seumur hidup.

Simak juga 'Pembunuh Keji Charles Manson Meninggal di Usia 83 Tahun':

[Gambas:Video 20detik]



Masa Kecil Charles Manson

Lahir di Ohio, Charles Manson hidup miskin dan bermasalah. Ia sering berpindah-pindah sekolah. Ketika dia berusia lima tahun, ibu dan pamannya masuk penjara. Pada usia 13 tahun, Manson merampok kasino dan toko.

Selanjutnya saat dewasa, ketika dia tidak mampu membayar utang atau menghidupi istrinya yang sedang hamil, dia menjadi pencuri. Setelah enam tahun di penjara, ia dibebaskan pada 1967.

Seorang psikolog menggambarkan Charles Manson sebagai sosok 'agresif anti-sosial'. Diduga ini akibat kondisi keluarganya yang tidak stabil.

Halaman 2 dari 2
(rdp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads