Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta Badan Inteligen Negara (BIN) hingga Imigrasi menjaga ketat pintu masuk negara guna mencegah masuknya virus Corona varian Omicron. Ma'ruf menekankan bahwa kehati-hatian harus dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Corona.
"Wapres saya kira setiap kali rapat terbatas rutin setiap hari Senin selalu memberikan arahan terakhir setelah presiden. Biasanya sebelum kesimpulan presiden itu dibacakan, wapres selalu memberikan arahan dan setiap arahan wapres selalu memperingatkan itu, memperingatkan tingkat kehati-hatian yang tinggi," kata juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi, di Sekretariat Wakil Presiden, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (3/12/2021).
Masduki menyebut pembukaan sektor ekonomi dan protokol kesehatan harus dijalankan dengan seimbang. Untuk itu, Ma'ruf Amin, kata Masduki meminta agar semua sektor hati-hati dalam merespons situasi pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini kan antara mengerem dan mengegas kebangkitan ekonominya, tetapi kalau kita terlalu mengegas kebangkitan ekonomi tapi lalai dalam soal menjaga bagaimana prokes kita itu kan nanti bisa jebol seperti negara-negara lain, apalagi dalam konteks varian baru ini kita juga mesti sangat ekstrahati-hati," tutur dia.
Minta BIN-Imigrasi Jaga Ketat Pintu Masuk
Ma'ruf Amin juga meminta agar pintu masuk negara dijaga ketat. Permintaan itu, sebut Masduki, telah disanggupi oleh BIN hingga Imigrasi.
"Wapres selalu mengingatkan menjaga dari setiap pintu masuk ke wilayah Indonesia, apakah pintu udara, pintu laut, itu yang dijaga ketat. Dan itu sudah disanggupi baik oleh BIN ataupun oleh kepolisian, ataupun oleh Imigrasi. Saya kira cukup sigaplah orang-orang dari pihak aparat keamanan," sebutnya.
Percepat Vaksinasi
Mengenai vaksinasi, Ma'ruf juga mengarahkan agar dilakukan percepatan. Hal itu agar target kekebalan komunal atau herd immunity cepat tercapai.
"Akan tetap intensif soal vaksinasi karena presiden selalu meminta itu kepada BIN, kepada polisi, kepada angkatan darat tetap jalan, kepada pemda-pemda juga tetap jalan," katanya.
"Saya kira itu tetap saja kita tetap intensif karena target untuk mencapai herd immunity itu masih menjadi prioritas pemerintah," lanjutnya.
(lir/isa)