Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade mengungkit harga Tes COVID-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang disebut masih terlalu mahal di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir. Andre menjelaskan, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT Biofarma, PT Kimia Farma, PT Indofarma dan PT Pharpros, pada Selasa 9 November 2021 lalu, disampaikan harga tes PCR itu seharusnya bisa di bawah Rp 200 ribu.
"Kalau kita mau jujur itu di bawah Rp 100 ribu pun bisa, dan kami sudah meminta dalam RDP itu bahwa BUMN Farmasi kita untuk mengevaluasi harga PCR kita yang dikelola oleh BUMN Farmasi," Ungkap Andre saat saat rapat kerja, antara Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (2/12/2021).
Andre menjelaskan, fungsi dan peran BUMN selain menyetorkan deviden ke negara juga menjadi agent of development yang harus dirasakan kehadirannya dan manfaatnya oleh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan untuk itu saya mendorong kepada Pak Menteri BUMN agar harga tes PCR yang dilakukan oleh Lab-lab BUMN maupun rumah sakit BUMN yang dikelola oleh BUMN itu bisa di bawah Rp 200 ribu," Tegasnya.
Menurut Andre, dengan harga di bawah Rp 200 ribu saja klinik atau laboratorium yang melakukan uji tes PCR tersebut sudah mendapatkan untung. Karena itu, ia berharap Menteri BUMN dapat menurunkan harga test PCR di laboratorium, klinik, dan Rumah Sakit milik BUMN.
"Karena memang itu sudah untung, modalnya cuma Rp 100 ribu, harapan kita Pak Menteri mendorong itu, sehingga BUMN kita benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya di bawah kepemimpinan Pak Erick sebagai menteri BUMN, jadi saya rekomendasikan Harga PCR segera diatur di bawah Rp 200 ribu," kata Andre.
Sebelumnya, Andre mengkritisi harga PCR yang kerap berubah-ubah sejak awal pandemi hingga saat ini. Setidaknya, ada beberapa kali perubahan harga PCR dari semula jutaan rupiah, kemudian turun menjadi Rp900 ribu rupiah. Lalu, turun lagi ke angka Rp495 ribu. Harga PCR saat ini ada di angka Rp275 ribu.
Padahal, kata Andre, mesin PCR harganya ada di kisaran Rp250 juta. Namun, saat ini, ia bilang banyak pabrik-pabrik mesin PCR itu menggratiskan mesinnya. Dengan kondisi itu, laboratorium yang ada cukup beli alat ujinya atau kit saja. Sehingga, harga tes PCR seharusnya sudah di bawah Rp 200 ribu.
Simak video 'Polda Metro Periksa Pelapor Luhut-Erick Soal Isu Terlibat Bisnis PCR':