Forum Ummat Islam Bersatu Sulawesi Selatan (FUIB Sulsel) turut menggelar Reuni 212 di Kota Makassar. Mereka membacakan maklumat kebangsaan.
Mereka meminta kriminalisasi ulama dihentikan. Mereka juga mendesak aktor intelektual penembakan 6 anggota Laskar FPI diungkap.
"Kami tentunya sangat berharap kepada aparat penegak hukum agar tetap mengusut dalang atau aktor intelektual di balik pembantaian 6 laskar pengawal Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab," kata Ketua FUIB Sulsel, Ustaz Muchtar Daeng Lau di halaman Masjid Nurul Istiqamah, Blok M, Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kamis (2/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan menyeret mereka ke pengadilan dan mengganjar hukuman yang setimpal, bersama dengan para pelaku yang sebelumnya sudah ditangkap," sambung dia.
Berbeda dengan Reuni 212 di Jakarta, para pimpinan ormas Islam tersebut sekadar tampil berorasi dan diakhiri dengan pembacaan maklumat kebangsaan. Dia mengatakan maklumat kebangsaan itu merupakan aspirasi dari kelompok anak bangsa yang memiliki keprihatinan dan kepedulian sama terhadap NKRI.
FUIB berharap pemerintah dan aparat keamanan menjaga para ulama dan tokoh Islam dari tindakan kriminalisasi. FUIB juga meminta ulama yang kini diproses hukum didiperlakukan manusiawi.
"Ini juga merupakan wujud solidaritas atas kegiatan Reuni 212 yang digelar di Jakarta, dan kami pun menyampaikan sejumlah isi tuntutan yang poinnya tidak jauh berbeda," ujarnya.
Ustaz Muchtar menyebutkan terdapat sejumlah poin tuntutan, yakni menyerukan kepada umat dan bangsa agar semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kemudian, menyerukan kepada umat dan bangsa agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Selanjutnya, menguatkan komitmen keislaman sebagai salah satu benteng penjaga NKRI dari segala hal yang berpotensi memecah belah persatuan. Serta mengecam segala bentuk tindakan terorisme, kezaliman, dan ketidakadilan.
"Kami juga meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum agar melakukan tindakan tegas dan terukur kepada para kelompok perongrong pemecah kedaulatan bangsa, seperti lembaga teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM)," tegas Ustaz Muchtar.
Selain itu, FUIB Sulsel meminta pemerintah dan aparat penegak hukum terus berfokus serta gencar memberantas korupsi serta menindak pelaku dan penyebar pornografi juga porno aksi tanpa pandang bulu.
(fiq/aud)