Wakil Ketua DPRD Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara (Sumut), Zainal Harahap, terlibat cekcok hingga nyaris adu fisik menanggapi demo sekelompok massa. Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Labusel akan membahas tindakan Zainal tersebut.
"Di BKD memang saya ketua, namun untuk menentukan sikap kan harus berdasarkan kesepakatan dengan anggota-anggotanya, nanti untuk itu tentu harus kita rundingkan dulu," kata Ketua BKD DPRD Labusel Ayu Safitri kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).
Ayu mengatakan secara pribadi dirinya menyayangkan sikap Zainal tersebut. Dia mengatakan pandangannya itu akan dibawa ke dalam rapat internal BKD.
Selain berdasarkan hasil keputusan rapat internal, Ayu mengatakan BKD bisa memproses laporan masyarakat terkait perilaku anggota dewan yang tidak terpuji.
"Begini, biasanya kami bertindak atas laporan masyarakat ataupun ada surat masuk ke BKD. Atau bisa juga dari hasil keputusan rapat. Karena itu, kalau seandainya ada laporan dari masyarakat, kami akan proses," kata Ayu.
Penjelasan Putra Zainal
Putra Zainal, Jamal Harahap, mengatakan kemarahan ayahnya dipicu tuduhan pendemo yang salah. Jamal, yang juga anggota DPRD Labusel, membantah wisata Simatahari milik Zainal mendapat kucuran dana dari APBD Labusel.
"Berkaitan dengan semalam itu, saya sebenarnya tidak di situ. Namun kalau dikaitkan dengan proyek (Simatahari), apa masalahnya di proyek, itu kan Pemkab yang punya," kata Jamal.
Jamal menerangkan di tempat itu memang ada dua lokasi wisata yang bersebelahan dengan nama yang hampir sama. Satu milik keluarga Zainal Harahap dan satu lagi milik Pemkab Labusel.
"Kalau yang punya beliau itu namanya ada 'Indah' (Simatahari Indah), kalau yang milik Pemkab namanya Tempat Wisata Simatahari," katanya.
Jamal menjelaskan tempat wisata milik Pemkab Labusel tersebut dulu merupakan hibah dari Zainal Harahap. Itulah sebabnya lokasinya bersebelahan dengan lokasi wisata milik Zainal.
Menurut Jamal, lokasi wisata yang selama ini mendapat kucuran dana dari APBD adalah lokasi milik Pemkab tersebut. Dia mengatakan Zainal mengamuk karena telah berulang kali dituding menikmati dana dari APBD Labusel.