Rapat Persiapan Nataru, BMKG Paparkan Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon

Rapat Persiapan Nataru, BMKG Paparkan Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 01 Des 2021 14:30 WIB
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Kepala BMKG Dwikorita K (Alfons/detikcom)
Jakarta -

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap potensi tsunami di Cilegon, Banten. Tsunami itu diperkirakan terjadi hingga ketinggian 8 meter.

Hal itu diungkapkan Dwikorita saat rapat kerja bersama Komisi V DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/12/2021). Rapat kerja itu membahas persiapan Nataru yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi, dan perwakilan Kementerian PUPR.

"Zona rawan tsunami di Cilegon, Banten, itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter," kata Dwikorita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi Dwikorita tidak menyebut kapan potensi tsunami itu terjadi. Dia hanya memaparkan zona rawan tsunami.

Selain itu, dalam rapat ini, Dwikorita juga memaparkan proyeksi cuaca di masa Nataru. Sebagian wilayah Indonesia akan mengalami hujan lebat.

ADVERTISEMENT

18-24 Desember 2021

Dwikorita mengatakan hampir di seluruh wilayah Sumatera dan Jawa akan berpotensi hujan lebat. Begitu juga Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

"Proyeksi kondisi cuaca pada saat Nataru. Kita mulai periode 18-24 Desember potensi cuaca satu minggu sebelum Natal, di sini terlihat potensi cuaca gambar yang menunjukkan awan hitam itu adalah hujan lebat tampaknya, hampir seluruh provinsi di Sumatera, kecuali Sumsel, dan di Jawa kecuali DKI akan mengalami hujan lebat, bahkan sampai NTT. Ini hujannya lebat dan intensitas sedang," ujarnya.

"Demikian juga di Kalimantan, seluruh provinsi diprediksi akan mengalami hujan lebat, juga di Papua dan Papua Barat serta Maluku. Maluku Utara diprediksi hujan sedang, Sulawesi sebagian hujan sedang dan sebagian hujan lebat. Itu hingga tanggal 24 Desember," lanjut Dwikorita.

25 Desember 2021-1 Januari 2022

Selanjutnya, pada 25 Desember-1 Januari, potensi hujan akan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Hujan dengan intensitas sedang-lebat.

"Berikutnya 25 Desember-1 Januari, tampaknya hampir seluruh provinsi di Indonesia itu mengalami hujan lebat, baik Sumatera, Kalimantan, Jawa, NTT, Papua, Sulawesi sebagian besar hujan lebat, kecuali di Sulbar dan Maluku hujan sedang," kata Dwikorita.

Simak video 'BMKG: 25 Desember hingga 1 Januari, Hampir Seluruh Provinsi Hujan Lebat':

[Gambas:Video 20detik]




2-8 Januari 2022

Dwikorita menyebut di minggu ini masih diprediksi adanya hujan lebat. Hujan lebat itu berpotensi terjadi di sebagian besar provinsi Indonesia.

"Kemudian seminggu setelah tahun baru, 2-8 Januari, masih hujan lebat di sebagian besar provinsi di Indonesia. Ada beberapa yang mengalami diprediksi hujan intensitas sedang, namun mayoritas hujan lebat," ucapnya.

Dwikorita meminta masyarakat terus memperhatikan pantauan cuaca. Menurutnya, dengan hujan lebat, bencana alam akan mungkin terjadi. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap hati-hati.

"Poinnya adalah untuk keselamatan, baik transportasi, keselamatan masyarakat, karena dengan hujan lebat, potensi bencana, banjir, longsor, banjir bandang, gelombang tinggi, itu semakin meningkat. Apalagi di masa pandemi, biasanya daya tahan tubuh juga mulai menurun di kondisi cuaca semacam itu," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads