Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan rencana pengendalian perjalanan udara, laut, dan kereta api selama masa Natal dan tahun baru (Nataru). Budi Karya mengatakan akan mengawasi ketat pembatasan di jalur-jalur tersebut.
"Pengendalian transportasi udara mematuhi aturan sebagaimana diatur dalam SE 13 tentang operasionalisasi transportasi udara serta dilakukan pembatasan frekuensi penerbangan dan pemeriksaan ketat syarat perjalanan berlaku," kata Budi Karya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (1/12/2021).
Sama halnya di sektor laut, Budi Karya juga akan mengoptimalkan upaya pembatasan agar tidak terjadi penumpukan. Budi Karya menaruh perhatian khusus di wilayah timur Indonesia, yang mayoritas umat kristiani.
Dia memerintahkan Pelni menambah kapal untuk mencegah penumpukan.
"Pemberlakuan optimalisasi armada di sektor laut juga kami lakukan sehingga tidak terjadi penumpukan-penumpukan. Kita akan lakukan suatu pengamatan yang lebih detail di wilayah Indonesia bagian timur. Kita tahu bahwa antara Papua dan Maluku dan NTT terjadi suatu pergerakan," ujarnya.
"Sehingga kami menugaskan Pelni untuk menambah angkutannya di Indonesia bagian timur. Karena pergerakan di Indonesia bagian timur yang sebagian besar umat kristiani harus diantisipasi," imbuh Budi Karya.
Lebih lanjut, aturan perjalanan kereta api juga akan dilakukan pembatasan. Aturan itu akan sejalan dengan grafik perjalanan kereta api kebijakan PPKM.
"Pengendalian KA juga harus kita lakukan sejalan dengan GAPEKA dan kebijakan PPKM dan pembatasan daya angkut daripada KA serta pengetatan-pengetatan yang lainnya," kata Budi Karya.
(eva/gbr)