Gubsu Panggil Pengelola Buntut Isu Bandara Kualanamu Dijual ke India

Antara - detikNews
Senin, 29 Nov 2021 08:55 WIB
Ilustrasi Bandara Kualanamu (Foto: Putu Intan/detikcom)
Medan -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi memanggil Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Haris, usai heboh isu Bandara Kualanamu dijual ke perusahaan India. Edy memanggil Haris untuk mendapat penjelasan detail.

Dilansir dari Antara, Senin (29/11/2021), Edy dan Haris di Kantor Dinas BMBK Sumut, Jalan Sakti Lubis, Medan pada Minggu (28/11). Edy meminta semua pihak menyimak penjelasan detail dari Haris.

"Saya minta semua dengarkan omongan beliau. Ramai katanya Kualanamu dijual sama India. Saya pun tak tahu. Jadi langsung saja ke sumber yang utama," ujar Edy.

Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Haris, kemudian menjelaskan soal kerja sama pengelolaan Bandara Kualanamu. Dia mengatakan tak penjualan aset Bandara Kualanamu kepada pihak manapun.

Dia mengatakan Bandara Kualanamu bakal menjadi hub internasional. Atas dasar itulah pihaknya menjalin kerja sama dengan perusahaan India.

"Makanya kita membutuhkan kerja sama dengan GMR Airport yang nanti bisa membawa traffic ke Bandara Kualanamu khususnya penerbangan internasional," katanya.

GMR akan masuk ke dalam kepemilikan saham PT Angkasa Pura Aviasi dengan kepemilikan 49 persen. Menurutnya, Bandara Kualanamu merupakan milik PT Angkasa Pura II.

"Jadi bukan Bandara Kualanamu. Bandara Kualanamu merupakan aset PT Angkasa Pura II," katanya.

"Saya bisa tegaskan dan jaminan bahwa tidak ada aset yang berpindah, semua masih aset Milik PT AP II," sambung Haris.

Dia juga mengatakan tidak ada aset yang berpindah ke GMR. Dia juga menyebut PT AP II tetap memperoleh pendapatan dari berbagai aktivitas di Bandara Kualanamu.

"Jadi sekarang bagaimana itu mentransfer bandara internasional dan domestiknya. Kami harap bapak-bapak semua untuk bisa meluruskan pemberitaan di media, bahwa tidak ada penjualan aset," tuturnya.

Usai mendengarkan penjelasan tersebut, Edy meminta semua pihak menyetop isu Bandara Kualanamu dijual ke asing. Dia kemudian berkelakar kalau orang Sumut jago mengarang cerita.

"Di-counter itu isu, tangkis. Kita kan terlalu pandai ulok (bicara). Dia lupa kalau kita raja ulok," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(haf/haf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork