Heboh Corona varian Omicron yang dianggap lebih berbahaya dibanding jenis-jenis sebelumnya. Anggota Komisi IX DPR, Lucy Kurniasari meminta pemerintah untuk mengantisipasi sedini mungkin.
"Varian Omicron yang lebih berbahaya dari varian lainnya sudah muncul di Afrika Selatan. Penyebarannya dinilai lebih cepat dari varian lain. Varian tersebut harus diantisipasi agar tidak masuk ke Indonesia. Karena kalau varian itu masuk, peluang gelombang ketiga pandemi Covid-19 akan terjadi di Indonesia," kata Lucy kepada wartawan, Sabtu (27/11/2021).
Politikus Partai Demokrat ini berharap pemerintah untuk mengambil sikap tegas dengan menutup pintu bagi turis dari Afrika Selatan. Hal itu menurutnya guna meminimalisir celah masuk varian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah harus berani menutup pintu masuk dari Afrika Selatan atau jalur-jalur dari negara tersebut. Upaya itu sebagai antisipasi meminimalkan masuknya varian Omicron ke Indonesia," ucapnya.
Selain itu, dia juga meminta Kemenkes untuk segera mengidentifikasi dampak yang mungkin ditimbulkan bila varian tersebut masuk ke Indonesia. Kesiapan tenaga-alat kesehatan menurutnya harus benar-benar disiapkan.
"Lalu, Kementerian Kesehatan juga perlu segera berkoordinasi dengan WHO terkait varian tersebut. Melalui koordinasi, Kementerian Kesehatan akan mengetahui dampak terburuk dari varian tersebut. Bekal itu akan membuat Kementerian Kesehatan lebih siap menghadapi varian tersebut bila masuk ke Indonesia," ujarnya.
Tidak lupa, dia pun berharap agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan. Serta melakukan vaksinasi secara lengkap.
"Masyarakat yang belum vaksin, segeralah mengikuti vaksinasi. Kalau semua anggota masyarakat sudah vaksin, maka dapat menjadi benteng yang kokoh menghadapi varian Omicron," tutupnya.
Simak video 'Sederet Negara yang Batasi Perjalanan ke Afsel karena Varian Omicron':
Varian Omicron Jadi Perhatian WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamakan varian baru virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan sebagai Omicron. Varian ini kini juga berada dalam daftar perhatian WHO.
Virus corona jenis baru ini sebelumnya bernama B.1.1.529. Menurut WHO, kasus positif akibat varian ini meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan.
"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan," begitu pernyataan resmi WHO.
Varian Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November lalu. Virus ini diidentifikasi telah menyebar di Botswana, Belgia, Hong Kong, dan Israel.