Polrestabes Medan menetapkan enam orang sebagai tersangka tewasnya seorang tahanan di Medan. Polisi mengatakan keenam tersangka ini memiliki peran berbeda-beda.
Wakapolrestabes Medan AKBP Irsan Sinuhaji mengatakan tahanan itu tewas pada Selasa (23/11/2021) sekitar pukul 22.30 WIB. Tahanan tewas itu ialah HS yang merupakan kasus pencabulan.
"Dari jenazah, pada tubuh korban ada ditemukan lebam-lebam dan hasil pengamatan ataupun yang dilakukan oleh piket tersebut melaporkan ke Kasat Reskrim selanjutnya melakukan langkah-langkah penyelidikan untuk memastikan apa penyebab kematian daripada HS," kata Irsan dalam konferensi pers di Polrestabes Medan, Jumat (26/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan petugas kemudian menginterogasi salah satu tahanan terkait dugaan penganiayaan di rutan tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, ada enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Mengambil keterangan daripada salah satu tahanan di sana hasilnya salah satu tahanan itu menyebut benar ada terjadi penganiayaan yang dilakukan pada saat itu muncul satu nama, inisial HM. Selanjutnya HM diinterogasi secara mendalam, muncul lah kembali lima nama. Jadi, lima orang ini terlibat dalam penganiayaan. Masing-masing pelaku ada perannya masing masing," sebut Irsan.
Dia menyebut penganiayaan diduga terjadi usai korban tak memberikan uang yang diminta para tersangka. Keenam tersangka itu adalah HM, H, NP, J, WS, dan TS. Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat pasal 351 ayat 3 juncto pasal 170 KUHP.
Sebelumnya, seorang tahanan di Polrestabes Medan, HS, diduga dianiaya oleh sesama tahanan. HS tewas setelah sempat dibawa ke rumah sakit.
"Iya benar, hasil penyelidikan diduga korban dilakukan penganiayaan oleh tahanan lainnya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Dr Muhammad Firdaus, saat dimintai konfirmasi, Kamis (25/11).
Firdaus menyebut pihaknya kemudian memeriksa tahanan lain yang menjadi terduga pelaku penganiayaan. Dia menyebut Hs sempat kejang-kejang saat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya tewas.
"Keterangan dokter yang terima korban di RS Bhayangkara kondisi korban tidak sadarkan diri dan demam tinggi disertai kejang-kejang," ucapnya.