PP Ancam Demo Lagi Jika Junimart Tak Minta Maaf dalam 3x24 Jam

PP Ancam Demo Lagi Jika Junimart Tak Minta Maaf dalam 3x24 Jam

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 25 Nov 2021 20:26 WIB
Konferensi Pers Pemuda Pancasila (Wildan-detikcom)
Konferensi Pers Pemuda Pancasila (Wildan/detikcom)
Jakarta -

Pemuda Pancasila (PP) membuat ultimatum kepada anggota DPR Fraksi PDIP Junimart Girsang untuk meminta maaf dalam waktu 3x24 jam. Jika tidak, mereka mau mengelar demo lagi.

"Kami tetap akan melaksanakan aksi lanjutan sebelum adanya permintaan maaf dari Junimart Girsang, jadi saya juga sudah ingatkan dengan teman-teman yang lain kita melakukan beberapa ultimatum. Dalam 3x24 jam, jika Junimart Girsang tidak melakukan permintaan maaf secara terbuka, maka kami akan tetap melaksanakan aksi damai kami," kata Sekjen Pemuda Pancasila, Arif Rahman, dalam konferensi pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Arif mengatakan pihaknya juga berharap Junimart datang secara langsung ke Sekretariat Pemuda Pancasila untuk berdialog. Dia mengatakan PP merasa tersinggung dengan pernyataan Junimart.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Supaya beliau bisa datang paling tidak kesekretariatan kami di Pejaten Barat untuk berdialog dan melakukan permintaan maaf kepada kami yang notabene merasa tersinggung dengan statement beliau, yang memang meminta untuk tidak diperpanjang lagi kepengurusan Izin dari Pemuda Pancasila dan bahkan ada wacana pembubaran," ucapnya.

Arif meminta Junimart meminta maaf secara terbuka kepada publik melalui media. Arif menilai pernyataan Junimart di media lah yang menjadi pemicu kekecewaan pihaknya.

ADVERTISEMENT

"Melakukan permohonan maaf secara terbuka, baik di media online cetak maupun televisi. Karena beliau kan kemarin cukup banyak menyebarkan berita-berita, hampir semua media tersebar dari Junimart, mengenai bagaimana PP itu digambarkan sangat buruk, akibat bentrokan di Kedoya," ucapnya.

Arif menegaskan kerusuhan yang terjadi di Kedoya merupakan perbuatan oknum bukan atas nama organisasi. Maka, menurutnya, tidak pantas jika Junimart lantas berbicara organisasi Pemuda Pancasila untuk bubar.

"Itu yang sedang kita evaluasi bersama dan kita sedang ikuti bersama. Seharusnya kan itu oknum bukan organisasi. Apakah kalau ada anggota partai yang jadi Bupati gubernur atau menteri yang korupsi, terus kita harus menyatakan bahwa partainya bubarkan?, kan tidak," ujar Razman.

"Kita juga berharap Jangan ceroboh dalam membuat statement karena ini sangat sensitif sekali. Karena kami Pemuda Pancasila bukan organisasi kecil, kita organisasi besar yang memang tingkat nasional dan memang kami lahir sejak tahun 59, sudah 62 tahun, dan kami adalah bagian dari panggilan sejarah kami didirikan oleh beberapa jendral. Jadi kami sangat tersinggung sekali dengan pernyataan Junimart Girsang," lanjut Razman.

Junimart sebelumnya sudah meminta maaf atas polemik tersebut. Simak di halaman berikutnya.

Saksikan video 'Tolak Masuk Gedung, Pemuda Pancasila Minta Ditemui Perwakilan DPR':

[Gambas:Video 20detik]



Junimart Minta Maaf

Junimart Girsang menyampaikan, dia sudah meminta maaf. Dia meminta tak perlu berpolemik lagi.

"Saya sudah sampaikan permintaan maaf via media yang sama. Saya kira tidak perlu berpolemik lagi," kata Junimart saat dihubungi, Kamis (25/11/2021).

Junimart menyebut hanya menyampaikan kritik membangun terhadap Pemuda Pancasila. Dia pun telah meminta maaf atas kritik tersebut.

"Apabila saya dipersalahkan karena kritikal membangun itu, sebagai anak bangsa yang menjunjung tinggi asas perdamaian dan Pancasila, saya sudah sampaikan permintaan maaf," ucapnya.

Junimart Girsang sebelumnya sudah menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga besar Pemuda Pancasila. Permintaan maaf itu ia sampaikan lantaran pernyataannya meminta Kemendagri membubarkan PP menjadi polemik.

"Namun, apabila saya dipersalahkan karena tanggapan itu, sebagai manusia beriman saya minta maaf kepada keluarga besar PP," kata Junimart kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu (24/11).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads