Penyandang Dana Kelompok Teroris JI Diburu!

Penyandang Dana Kelompok Teroris JI Diburu!

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Kamis, 25 Nov 2021 18:50 WIB
Jakarta -

Densus 88 Antiteror Polri menyatakan teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) memiliki program meraih simpati masyarakat. Mereka berupaya melakukan kegiatan seperti mengirim bantuan hingga bergerak di bidang pendidikan.

"Yang dalam pelaksanaannya memang selalu dikaburkan oleh kegiatan-kegiatan yang di mata publik merupakan kegiatan-kegiatan yang dalam 'tidak melanggar'. Seperti pendidikan, kemudian pengiriman bantuan ke luar negeri terutama ke daerah Suriah, pakaian, makanan, dan lain-lain yang dikawal oleh untuk mereka," ujar Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/11/2021).

Aswin mengatakan program-program itu sengaja dilakukan anggota JI untuk meraih simpati masyarakat. Dia mengatakan simpati masyarakat diperlukan untuk mendapat dukungan bagi aktivitas JI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga memang tidak kelihatan seperti itu. Padahal itu adalah bagian dari program atau strategi untuk meraih simpati masyarakat. Penguasaan wilayah dengan dukungan," tuturnya.

Aswin mengungkit penangkapan Ustaz Farid Okbah dan beberapa tersangka kasus dugaan terorisme yang dilakukan beberapa waktu lalu. Menurutnya, para tersangka kasus terorisme itu berhasil meraih simpati masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Sehingga pada suatu saat, seperti kita hadapi kemarin ketika kita menangkap tersangka yang tersangkut dengan organisasi ini, publik bereaksi seolah-olah kita telah menzalimi, telah mengkriminalisasi gitu ya," ucap Aswin.

Aswin menegaskan Densus tidak pernah melakukan kriminalisasi terhadap pihak mana pun. Dia menekankan Densus selalu melakukan penangkapan dengan mengantongi alat bukti permulaan yang cukup.

"Padahal kita juga di sini jelaskan tidak ada kriminalisasi, tidak ada tindakan kita yang tidak berdasarkan alat bukti permulaan yang cukup. Kita sudah memiliki alat bukti permulaan yang cukup di tangan," ujarnya.

Buru Otak Aksi Teror-Penyandang Dana

Dia mengatakan Densus 88 kini memburu otak aksi teror. Menurutnya, Densus 88 juga bakal memburu para pemberi dana untuk kelompok teroris.

"Sekarang kita naik ke atas, ke bagian otak strategi seperti pendanaan dan lainnya," ujar Aswin Siregar.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Aswin mengatakan Densus kini menyasar pihak-pihak yang menggerakkan kelompok teroris JI. Menurutnya, Densus sudah makin jauh dari melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang bertugas meledakkan bom.

"Karena kita makin naik ke atas. Kita sudah jauh dari tangan yang dulunya berlumuran lumpur dengan darah, yang bagian meledak-meledak, yang bagian nyerang-nyerang," tuturnya.

"Nanti mungkin kita tidak mau berandai-andai, bahwa kalau ada penangkapan selanjutnya, nanti akan mengejutkan lagi, 'siapa lagi nih orangnya?'," sambung Aswin.

Dia juga menegaskan Densus selalu melakukan penangkapan dengan berbekal alat bukti yang cukup. Dia mengatakan Densus ingin menuntaskan permasalahan terorisme di Indonesia.

"Yang jelas tindakan Densus dalam setiap penegakan hukum berusaha untuk mengikis, membuka, mengungkap, dan melemahkan sehingga kita arahkan memang ini bisa tertuntaskan. Memang prosesnya agak panjang kalau kita bandingkan dengan perkara-perkara pidana biasa yang selesai dalam hitungan 1 tahun, ataupun lebih setahun. Ini akan terus berkelanjutan," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia Farid Okbah ditangkap oleh Densus 88 atas dugaan tindak pidana terorisme. Polri mengungkapkan, penangkapan berdasarkan pengakuan 28 tersangka teroris JI yang sudah ditangkap.

"Ditambah juga keterangan 28 saksi, ini merupakan para tersangka yang telah tertangkap terdahulu," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (17/11).

Rusdi menjelaskan, 28 tersangka teroris itu memberi keterangan bahwa Ahmad Zain hingga Farid Okbah terlibat dalam pendanaan kelompok teroris JI. Alhasil, Densus yakin ketiganya terlibat dalam aktivitas teror JI.

"Menerangkan kepada penyidik bahwa ketiga orang tersebut terlibat di dalam aktivitas pendanaan kelompok teroris JI ini," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads