Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan merupakan kampanye untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Setiap tahunnya, peristiwa ini diperingati dengan mengangkat tema yang berbeda.
Tahun ini, Komnas Perempuan dalam Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan mengangkat tema 'Dukung Korban, Dukung Penghapusan Kekerasan Seksual: Gerak Bersama, Sahkan Payung Hukum Penghapusan Kekerasan Seksual yang Berpihak pada Korban'. Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan ini menjadi momentum penting untuk menghapus kekerasan terhadap Perempuan.
Berikut adalah informasi mengenai Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang sudah kami rangkum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Komnas Perempuan sebagai institusi hak asasi manusia di Indonesia menjadi penggerak kegiatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan ini. Kampanye ini pertama kali digagas pada tahun 1991 oleh Women's Global Leadership Institute.
Komnas Perempuan mulai terlibat dalam Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan ini semenjak tahun 2001. Sejak saat itu, Komnas Perempuan menjadi penggerak kampanye tersebut di sejumlah wilayah di Indonesia.
Tujuan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Berdasarkan data Komnas Perempuan, dari tahun 2016 sampai 2021, tercatat ada 24.786 kasus kekerasan seksual yang dilaporkan. Maka dari itu, Kampanye ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Dilansir dari situs Komnas Perempuan, berikut enam tujuan dari diadakannya Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan:
- Meningkatkan pemahaman mengenai kekerasan berbasis gender
- Memperkuat penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan
- Membangun kerjasama dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan
- Mengembangkan metode yang lebih efektif dalam gerakan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
- Menunjukkan solidaritas kelompok perempuan
- Menekan Pemerintah untuk melaksanakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Strategi dalam Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Komnas Perempuan tak sendiri dalam melakukan upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Hal ini membutuhkan kerja sama dari berbagai komponen masyarakat, baik Pemerintah maupun masyarakat secara umum.
Berikut adalah strategi yang disusun Komnas Perempuan dalam Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan:
- Melakukan gerakan solidaritas berdasarkan kesadaran bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM.
- Mendorong kegiatan bersama untuk menjamin perlindungan yang lebih baik bagi para korban kekerasan terhadap perempuan
- mengajak semua orang untuk turut terlibat dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Komnas Perempuan dalam kampanye ini juga bekerja sama dengan berbagai organisasi dan jaringan masyarakat. Jaringan masyarakat sipil yang tergabung dalam tagar #GerakBersama juga ikut mendukung gerakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Ada beberapa hari penting dalam kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Simak di halaman selanjutnya.
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan: Dari 25 Desember Hingga 10 Desember
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap perempuan dimulai dari tanggal 25 Desember sampai tanggal 10 Desember tiap tahunnya. Ada banyak hari-hari bersejarah yang terjadi selama 16 hari kampanye Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan itu.
Adapun sejumlah hal yang terjadi dalam 16 hari tersebut adalah:
- 25 November: Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional
- 29 November: Hari Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia
- 1 Desember: Hari AIDS Sedunia
- 2 Desember: Hari Penghapusan Perbudakan Internasional
- 3 Desember: Hari Penyandang Disabilitas Internasional
- 5 Desember: Hari Relawan Internasional
- 6 Desember: Hari Tidak Ada Toleransi bagi Kekerasan terhadap Perempuan
- 9 Desember: Hari Pembela HAM Sedunia
- 10 Desember: Hari HAM Internasional