Jakarta - Redaksi ANTV secara resmi mengirimkan surat protes keras kepada Rektor UPN Veteran Surabaya menyusul aksi pengeroyokan dan penganiayaan terhadap kontributor ANTV di Surabaya, Sandy Irwandi, pada Selasa 25 April kemarin."Redaksi ANTV menuntut Rektorat UPN Veteran Surabaya melakukan penindakan ke dalam terhadap para petugas satpam yang telah melakukan penganiayaan dan petugas Humas UPN yang secara tidak sah melakukan interogasi dan intimidasi terhadap Sandy," ujar General Manager News Gathering Hersubeno Arief kepada
detikcom, Rabu (26/4/2006)Selain itu, redaksi ANTV telah melaporkan kasus pengeroyokan dan penganiayan ke Polwiltabes Surabaya dan Polres Surabaya Timur agar diproses secara hukum berlaku.Menurut Hersubeno, telah terjadi beberapa pelanggaran hukum dalam kasus tersebut. Pertama, para petugas satpam UPN Veteran telah melakukan pelanggaran terhadap kebebasan pers dengan menghalang-halangi seorang wartawan yang sedang menjalankan tugasnya. Kedua, melakukan tindak pidana karena melakukan penganiayaan dan pengeroyokan . Ketiga, akibat aksi tersebut, peralatan kamera Sandy rusak dan tidak dapat dipergunakan."Kami meminta kepada kepolisian untuk menindak tegas sesuai prosedur hukum terhadap para satpam UPN Surabaya yang bertindak biadab dan sewenang-wenang," ujar Hersubeno Arief.Kepada masyarakat umum, redaksi ANTV menyerukan agar menghormati wartawan dalam menjalankan tugasnya dengan tidak melakukan tindak kekerasan. Bila terjadi keberatan terhadap pemberitaan dapat menempuh prosedur yang berlaku, yakni memberikan hak jawab dan bukan main hakim sendiri.Pengeroyokan Selasa siang kemarin terjadi saat Sandy ditugaskan meliput unjuk rasa di UPN Veteran yang menolak komersialisasi kampus. Saat bertemu dan menanyakan aksi unjuk rasa kepada petugas satpam, Sandy malah dibawa ke gedung rektorat dan ditahan. Sandy menelepon teman wartawan lain dan memberitahu ia ditahan satpam. Saat itu mereka merampas handphone Sandy, kemudian mengeroyok.Mereka memukul dan menendang Sandy sehingga Sandy memar sekujur tubuhnya. Seorang satpam bahkan mecekik korban. Setidaknya 10 hingga 11 petugas satpam terlibat dalam pengeroyokan ini. Kemudian mereka menyeret Sandy ke ruang humas dan salah seorang petugas humas menginterogasinya. Petugas menuduh Sandy dibayar mahasiswa. Akibat kejadian tersebut, Sandy luka memar di sekujur tubuh dan sejak semalam Sandy menderita batuk darah.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini