Kurir Bawa Kabur MacBook Rp 67 Juta Pakai Topeng Saat Verifikasi Akun Ojol

Kurir Bawa Kabur MacBook Rp 67 Juta Pakai Topeng Saat Verifikasi Akun Ojol

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 24 Nov 2021 13:41 WIB
Jakarta -

Polisi mengungkap adanya jual-beli akun driver ojek online (ojol) di kasus penggelapan MacBook Rp 67 juta. Pelaku RF (25) diketahui menggunakan topeng wajah saat verifikasi akun ojol yang dia beli tersebut.

"Untuk topeng wajah atau foto wajah pemilik asli akun driver ojol untuk verifikasi wajah pada saat login ID akun driver ojol," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Zulpan menjelaskan awalnya tersangka RF mendapatkan akun ojol dari temannya, tersangka HS (39). Sementara itu, HS mendapatkan akun ojol tersebut dari orang yang menjual akun ojol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah tersangka RF beli akun driver ojol, tersangka RF mendapatkan SIM card yang terdaftar pada akun driver Gojek tersebut," katanya.

Namun, jika si penjual akun tidak menyertakan nomor ponsel, tersangka mengaktifkan akunnya dengan nomor ponsel miliknya. Nah, untuk verifikasi wajah, tersangka menggunakan topeng foto wajah si pemilik akun ojol.

ADVERTISEMENT

"Jika penjual akun tidak memberikan SIM card, HS bertugas mengubah nomor HP yang tercantum pada akun driver ojol menjadi nomor HP tersangka dan HS mengaktifkan akun ojol agar mendapat orderan," katanya.

Akun ojol ini kemudian digunakan tersangka RF untuk menerima orderan. Dia mengincar konsumen yang mengorder barang-barang elektronik.

"Setelah dapat orderan, khususnya barang elektronik, seperti HP, laptop, CPU, dan lain-lain dari customer, oleh tersangka tidak diantarkan ke orang yang berhak menerima, melainkan digelapkan," jelasnya.


Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....

Kasus ini berawal ketika Untung Putro melapor ke Polda Metro Jaya terkait penggelapan MacBook senilai Rp 67 juta tersebut. Penggelapan MacBook itu dilakukan oleh oknum kurir ojol.

"Ternyata ada 15 orang yang pernah jadi korban orang tersebut juga. Jadi orang ini residivislah, sindikatlah. Dia modusnya jual-beli akun ojek online," kata Untung saat dihubungi, Minggu (21/11).

Dia mengatakan pelaku kerap gonta-ganti akunnya saat melakukan aksi tersebut. Barang pesanan ke-15 korban yang dibawa kabur memiliki nilai jual yang bervariasi.

"Yang terlapor sampai sekarang sudah 15 kali dengan orang yang sama dan nilainya fantastis, pasti di atas Rp 10 juta. Ada yang Rp 23 juta, ada yang Rp 28 juta, Rp 40 juta. Saya mungkin salah satu yang paling gede ya Rp 67 juta di satu transaksi," jelasnya.

Kemudian, Untung menyebut pelaku menggunakan KTP palsu untuk mendaftarkan diri sebagai kurir ojek online.

"Jadi akun palsu, KTP palsu. Kalau nama di KTP Hendri Usman, cuma saya yakin itu dia jual akun juga jadi KTP palsu. Karena kami dapet foto KTP, kami kirim tim ke alamat di KTP juga nggak ada orang tersebut," ungkap Untung.

Halaman 3 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads