Wagub DKI soal Reuni 212 di Patung Kuda: Izin Keramaian ke Polda Metro

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 23 Nov 2021 23:37 WIB
Ahmad Riza Patria (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merespons rencana Reuni 212 yang akan dihelat di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Riza mengatakan, jika aksi digelar di Patung Kuda, izin kerumunan diterbitkan oleh Polda Metro Jaya.

"Kalau di Monas, izin tempatnya sama kami, kalau di Patung Kuda izin keramaiannya itu kan harus ke Polda Metro Jaya, silakan sampaikan saja ke Polda Metro Jaya, apa respons jawaban yang bijak dari Polda Metro, saya tidak mencampuri," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Selasa (23/11/2021).

Riza mempersilakan panitia PA 212 berdiskusi dengan polisi terkait rencana aksi. Kendati demikian, dia tetap berharap aksi tak jadi digelar demi menjaga situasi pandemi COVID-19 di Ibu Kota yang semakin melandai.

"Di satu sisi, memang menjadi hak warga negara bangsa untuk menyampaikan aspirasinya, membuat kegiatan-kegiatan. Namun demikian, saya menyampaikan, karena ini masih masa pandemi COVID-19, belum selesai, kita masih berjuang. Harapan saya seluruh kegiatan yang menimbulkan kerumunan itu mohon diperhatikan dan dipertimbangkan," imbuhnya.

Riza meyakini, aksi Reuni 212 dapat menimbulkan kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan penyebaran COVID-19 di Jakarta.

"Apalagi kegiatan tersebut pasti melibatkan jumlah massa yang sangat besar, sangat banyak, dikhawatirkan nanti terjadi interaksi kerumunan menimbulkan penyebaran COVID padahal kita di Jakarta sudah memasuki level 1," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, panitia reuni sudah menentukan lokasi Reuni 212. Rencananya kegiatan tersebut digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

"Benar," kata Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin kepada wartawan, Selasa (23/11).

Novel mengatakan persiapan mekanisme kegiatan sudah selesai, hanya tinggal menunggu proses perizinan. "Masih proses perizinan nanti kalau sudah ada hasil kami akan berikan rilis resminya," ujarnya.

Novel menyebut pihaknya turut mengundang beberapa tokoh. Dari tokoh ulama hingga aktivis lintas agama.

"Seperti biasa para ulama dan Habaib serta tokoh dan aktivis lintas agama serta rakyat Indonesia tentunya," ucapnya.




(taa/rfs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork