Pemerintah Kota Kediri menggelar Bincang Solutif Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) Plus 2021 dengan kelompok masyarakat. Hal ini dilakukannya untuk menjawab tantangan yang dihadapi di Kota Kediri dalam penanganan pandemi COVID-19 hingga refocusing anggaran.
Menurut Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, bincang solutif ini penting karena komunikasi menjadi bagian terpenting dari pelaksanaan Prodamas Plus. Komunikasi yang baik antar seluruh elemen harus dibangun dengan baik mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
"Di sini nanti kita coba sampaikan pikiran-pikiran kita. Kalau kita lihat Prodamas Plus ini harus banyak komunikasi dari seluruh pihak yang terkait. Tidak bisa komunikasi ini ditinggalkan. Kalau ini ditinggalkan pasti akan banyak permasalahan. Maka dari itu saya minta tolong untuk menjaga komunikasi dengan baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan tersebut ada beberapa arahan yang diberikan Abdullah dalam pelaksanaan Prodamas Plus tahun 2021. Pertama, kelompok masyarakat (Pokmas) harus paham dan berpedoman pada Perwali Kota Kediri Nomor 23 tahun 2020 tentang pedoman teknis pelaksanaan Prodamas Plus.
Kedua, harus berhati-hati dalam mengelola anggaran Prodamas Plus. Ketiga, memperhatikan kesesuaian volume pekerjaan dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang ada dan untuk infrastruktur perhatikan pula nilai kebermanfaatan sekaligus nilai estetika.
"Keempat, pembagian bansos sesuai data penerima resmi yang ada," jelasnya.
Kelima, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang telah mendapat bantuan prodamas, harus dimaksimalkan penggunaannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Keenam, kampung KEREN harus menjadi kampung yang benar-benar independen, kreatif dan bernilai ekonomis.(PKP)
(prf/ega)