Rektor Kritik Data Korban Kekerasan Seksual Kampus Unud dari LBH Bali

Rektor Kritik Data Korban Kekerasan Seksual Kampus Unud dari LBH Bali

Sui Suadnyana - detikNews
Selasa, 23 Nov 2021 17:51 WIB
Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof. I Nyoman Gde Antara. (Sui/detikcom)
Foto: Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof. I Nyoman Gde Antara. (Sui/detikcom)

Menurut Antara, Satgas yang bakal dibentuk nantinya terdiri dari civitas akademika Unud, baik dari dosen, kemudian mahasiswa dan juga pegawai. Satgas nantinya juga akan memiliki akses langsung ke Kemendikbud-Ristek.

"Jadi kalau nanti suatu pimpinan di Universitas Udayana menutup-nutupi, berusaha menyelesaikan (kasus kekerasan seksual) dengan kekeluargaan dan lain sebagainya, Satgas bisa langsung ke kementerian sehingga nanti kementerian bisa mengambil alih kasus ini, seperti itu," ungkap Antara.

"Dan saya berjanji untuk tidak akan main-main untuk menegakkan keamanan kampus sehingga anak-anak didik kita bisa melakukan pembelajaran dengan baik, aman lahir bathin tanpa ada suatu ancaman," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guna memastikan Satgas tersebut independen, Antara terlebih dahulu bakal membentuk panitia seleksi (pansel). Pansel dibentuk sebagaimana amanat Permendikbud-Ristek Nomor 30 tahun 2021 tentang PPKS di Lingkungan Perguruan Tinggi.

"Pansel inilah yang bakal menyeleksi orang-orang yang layak duduk di Satgas, jadi tentu pertimbangannya di situ adalah independensi calon menjadi pertimbangan utama, tidak tergantung pada dekan, tidak tergantung pada rektor, sehingga dia bisa melakukan kegiatannya dengan tidak tergantung siapapun, bebas," katanya.

ADVERTISEMENT

Antara berharap, Satgas yang terbentuk nantinya akan mendapatkan pelatihan-pelatihan sesuai dengan fungsinya. Dengan begitu, Satgas ini dapat membantu untuk menciptakan kampus aman dari kekerasan seksual.

"Kami tidak akan melindungi hal-hal berkaitan dengan pelanggaran (kekerasan seksual) itu, percaya saya. Saya ingin Universitas Udayana ini menjadi lembaga pendidikan tinggi yang steril, aman bagi putra-putri kita untuk menuntut ilmu sehingga mereka di samping bisa menyerap keilmuan bisa menyelesaikan tugas mereka tepat pada waktunya," harap Antara.

Guru besar Fakultas Teknik Unud itu juga mengungkapkan bahwa fenomena kekerasan seksual sudah seperti gunung es. Namun baginya hal itu tidak terlalu penting, sebab konteks pencegahan menjadi lebih urgent.

"Itu (ibarat fenomena gunung es) tidak penting, yang penting bagiamana sekarang ke depan ini kita mencegah supaya tidak ada satu pun korban seperti itu. Jadi kami akan melakukan apapun sehingga nanti kampus universitas Udayana itu steril dari kasus kasus kekerasan seksual," tegasnya.


(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads