Atlet disabilitas asal Manado, Susan Unggu (30), menagih janji Wali Kota Manado Andrei Angouw. Dia meminta atlet disabilitas diperhatikan.
Permintaan Susan ke Walkot Manado itu viral di media sosial. Dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021, Papua, Susan berhasil membawa pulang medali emas.
Dalam unggahan yang viral itu, Susan meminta penjelasan tentang nasib atlet disabilitas yang berhasil membawa pulang medali emas. Susan menanyakan tentang hadiah dari Walkot Manado.
"Sebelumnya mohon maaf, saya atlit (atlet) Sulut dan tinggal di Kota Manado. Saya ingin mempertanyakan apakah Atlit Para Olimpik (para atlet paralimpik) dan Atlit (atlet) PON itu sama mendapatkan hadiah dari Pak Wali Kota tentang janji hadiah dari Wali Kota yang mendapat medali dapat hadiah dari Pak Wali Kota yang ber-KTP Manado," tulis akun Facebook bernama Susan Unggu.
"Minta maaf saya cuma posting, karena tidak ada yang bantu saya ketemu Pak Wali Kota. Minta tolong bagi siapa yang membaca postingan ini bisa bantu teruskan ke pak wali kota Manado. Saya Susan Unggu Atlit paraolipik (atlet Paralimpik). Mohon bantuannya," tambah dia.
Susan lantas menjelaskan maksud postingan viral itu. Dia berharap postingan tersebut dapat berdampak terhadap kejelasan informasi terkait nasib atlet disabilitas.
"Itu cuman mempertanyakan, soalnya Pak Wali Kota bilang yang dapat medali dapat hadiah dari Pak Wali Kota," kata Susan saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (23/11/2021).
Susan berharap, dengan viralnya di medsos, Walkot Manado bisa membaca dan mengambil langkah cepat supaya ada kejelasan.
"Semoga Pak Wali Kota bisa baca dan menjelaskan. Kalau beda dengan atlet PON tak apa-apa, yang penting sudah tahu. Kalau Gubernur sudah menjanjikan memberikan, tapi anggaran nanti tahun depan," ujar Susan.
Susan mengatakan hingga kini belum ada penghargaan yang diberikan oleh pemerintah terkait prestasi yang diraih. Namun dia tidak mempersoalkannya karena hanya butuh penjelasan.
"Sampai saat ini tidak ada apresiasi. Dijemput juga tidak ada. Saya memaklumi. Tapi yang PON dijemput di bandara, kalau Peparnas tidak," pungkasnya.
Penjelasan Kadispora
Sementara itu, Kadispora Manado Tonny Mamahit menjelaskan duduk persoalannya. Menurut dia, anggaran terkait bonus atlet disabilitas belum ada, hanya saja telah diusulkan di APBD 2022.
"Itu anggaran memang belum tertata di APBD induk maupun perubahan. Karena anggarannya baru kita masukkan di APBD 2022 yang akan datang. Jadi belum tertata untuk anggaran 2021," kata dia.
Tonny juga menepis jika disebut Pemkot Manado telah berjanji memberikan hadiah bagi pemegang medali emas. Menurutnya, Pemkot Manado tidak pernah berjanji memberikan bonus bagi pemegang medali, karena tidak dianggarkan.
"Pemerintah tidak pernah menjanjikan bonus bagi atlet disabilitas, tetapi pemerintah memperhatikan para atlet apalagi yang membawa nama Pemkot Manado yang berprestasi di tingkat nasional. Karena belum tertata, makanya pemerintah tidak menjanjikan," ujar Tonny.
Dia tak merinci jumlah anggaran yang diusulkan untuk bonus bagi atlet berprestasi. Namun, menurut dia, bonus atlet berprestasi direalisasikan tahun depan.
"Anggarannya secara global bersama-sama. Kita sudah antisipasi untuk insan olahraga yang berprestasi. Untuk saat ini, yang masuk ke kami tiga emas, delapan perak, tiga perunggu. Tapi yang ber-KTP Manado belum dapat. Itu data kontingen Sulut," papar Tonny.
(knv/knv)