2 Pekan Banjir di Kapuas Hulu Kalbar Rendam 6.302 Rumah, Warga Enggan Ngungsi

ADVERTISEMENT

2 Pekan Banjir di Kapuas Hulu Kalbar Rendam 6.302 Rumah, Warga Enggan Ngungsi

Antara - detikNews
Selasa, 23 Nov 2021 06:33 WIB
Seorang anak menjemur baju di atap rumahnya yang tergenang banjir di Jalan Ngurah Rai, Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa (15/9/2020). Kota Putussibau masih terendam banjir dan mengalami pemadaman listrik serta jaringan telekomunikasi sejak Minggu (13/9/2020). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/foc.
Banjir di Kapuas Hulu (Foto: ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)
Jakarta -

Sudah dua pekan banjir di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, tak kunjung surut. Ribuan rumah terdampak banjir.

Dilansir dari Antara, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu pada Senin (22/11) pukul 17.30 WIB, ada 6.302 rumah penduduk terendam banjir. Kemudian 42.966 jiwa dan 290 fasilitas umum terdampak banjir.

Banjir tersebar di 9 kecamatan yaitu Kecamatan Batang Lupar, Kecamatan Badau (Pulau Majang), Kecamatan Silat Hilir, Kecamatan Semitau, Kecamatan Selimbau, Kecamatan Jongkong, Kecamatan Suhaid, Kecamatan Embaloh Hilir dan Kecamatan Bunut Hilir.

Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan melaporkan banyak warganya yang tak mau mengungsi. Mereka lebih memilih tinggal di rumah yang sudah terendam air.

"Pihak kecamatan sudah menyiapkan pengungsian, kendalanya warga kita tidak mau mengungsi, salah satu contoh di Semitau rumah warga sudah sepinggang orang dewasa di rendam banjir, namun masih saja tidak mau mengungsi," kata Fransiskus Diaan, Selasa (23/11/2021).

Fansiskus mengatakan pihaknya sudah meninjau daerah pesisir Sungai Kapuas. Bantuan sudah disalurkan ke sejumlah wilayah terdampak banjir.

"Kita bersyukur banyak sejumlah pihak yang mau peduli dan memberikan bantuan, saya sempat bermalam di Semitau selain meninjau kondisi banjir saya juga ada menyerahkan bantuan dan informasinya Pak Gubernur juga akan berkunjung ke Kapuas Hulu meninjau dan menyerahkan bantuan," tutur Fransiskus.

Kedepannya, kata Fransiskus, perlu adanya mitigasi bencana. Hal ini guna mengurangi dampak risiko banjir.

Lihat juga video 'Kepala BNPB: 2022 Jalan Trans Kalimantan Tak Akan Putus Lagi':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/idn)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT