Polisi menyelidiki robohnya proyek gedung SMAN 96 Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat. Kini polisi telah memeriksa 17 saksi terkait insiden tersebut.
"Terkait robohnya bangunan SMAN 96 untuk sementara ini kita sudah melakukan wawancara terhadap 17 saksi, baik itu dari korban sudah ada baik dari pekerja dan pelaksana proyek tersebut," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Niko Purba kepada wartawan, Senin (22/11/2021).
Ke-17 orang saksi tersebut diperiksa oleh kepolisian terkait kronologi robohnya gedung tersebut. Niko menyebut tidak menutup kemungkinan akan memeriksa saksi lain terkait kejadian itu.
"Masih ada mungkin (sanksi lain) nanti terkait masalah ada apakah ada pekerja proyek yang lain. Terutama bagi juga ada mungkin ada perusahaan yang melaksanakan proyek tersebut atau yang berperan dalam proyek tersebut," jelasnya.
Kemudian, hingga kini pihak kepolisian juga masih menunggu hasil labfor dari olah TKP yang dilakukan pihak Mabes Polri untuk mengetahui penyebab robohnya gedung tersebut.
"Kita masih menunggu memang kita sudah update terus kepada yang bersangkutan tapi masih dalam proses," kata Niko.
Diduga Terjadi Kesalahan
Sebelumnya, proyek gedung SMAN 96 Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, roboh saat sedang direnovasi. Damkar Jakarta Barat mengungkap dugaan penyebabnya.
"Diduga terjadi kesalahan konstruksi bangunan (bangunan sedang proses pembangunan)," ujar Kasi Ops Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Sjukri Bahanan dalam keterangan tertulis, Rabu (17/11).
Sjukri menuturkan petugas damkar mulai mengevakuasi korban di lokasi kejadian pukul 14.58 WIB. Pada pukul 15.30 WIB, proses evakuasi selesai.
Empat unit mobil dan 20 personel damkar diterjunkan ke lokasi. Empat pekerja bangunan berinisial A, F, P, dan M terluka. Pemprov DKI dan kepolisian tengah menyelidiki robohnya proyek itu.
(ain/mea)