Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mendeteksi adanya persepsi bahwa pemerintah dan aparat (dalam hal ini Densus 88 Antiteror) bermusuhan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Terbaru, ada dua oknum MUI yang ditangkap Densus 88. Mahfud mengungkapkan sebenarnya pemerintah dan MUI punya hubungan baik.
"Memang kita dibuat kaget dengan peristiwa penangkapan tiga teroris yang di antaranya ada yang merupakan oknum Majelis Ulama Indonesia. Kita semua kaget, masa di MUI ada begitu," kata Mahfud lewat siaran pers via kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Sabtu (20/11/2021).
Densus 88 telah menangkap tiga terduga teroris di sejumlah wilayah Kota Bekasi, Selasa (16/11). Salah satunya ada anggota Komisi Fatwa MUI Ahmad Zain An Najah, yang disebut berperan dalam Jamaah Islmaiyah (JI), organisasi teror. Ada satu lagi, yakni Farid Okbah, yang merupakan pengurus MUI Kota Bekasi (sekarang nonaktif).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud berpandangan sebenarnya orang terindikasi teroris tidak hanya di MUI, tapi juga di tempat-tempat lainnya. Densus 88 tentu tidak sembarangan menyasar orang.
"Densus juga sering dituding berlebihan menangkapi orang sembarang, kemudian melanggar marwah Majelis Ulama, sehingga seakan-akan pemerintah diperhadapkan bersitegang dengan Majelis Ulama," tutur Mahfud.
Selanjutnya, Mahfud menepis persepsi soal hubungan pemerintah dan MUI tegang:
Simak Video: Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan