Ilham Habibie: ICMI Menuju Indonesia Emas 2045

Ilham Habibie: ICMI Menuju Indonesia Emas 2045

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 19 Nov 2021 23:22 WIB
Ilham Habibie
Foto: Ilham Habibie (istimewa)
Jakarta -

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) telah berusia lebih dari tiga dekade. Wakil Ketua Umum ICMI, Dr Ing Ilham Habibie menegaskan bahwa ICMI siap menyosong Indonesia Emas 2045.

Hal ini disampaikan oleh Ilham dalam acara Webinar yang diselenggarakan Forum Dialog Nusantara/FDN langsung dari Perpustakaan Habibie Ainun, Rabu (17/10/2021) lalu. Ilham Habibie menekankan peranan ICMI yang mesti kolaboratif dengan perkembangan zaman. ICMI menurutnya harus melek iptek dan dapat menjadi mitra sekaligus memberikan masukan strategis dan kritis bagi pemerintah.

"ICMI dalam kurun waktu tiga dekade mesti melahirkan calon pemimpin bangsa dari berbagai tingkatan, dekat dengan masyarakat dan inspiratif dalam memberikan motivasi bagi kaum muda yang saat ini masuk dalam era informasi teknologi digital yang tak terelakkan. Seperti yang canangkan Bapak Presiden Jokowi yang meluncurkan Visi Indonesia 2045 yang disebut menjadi Indonesia Emas," kata Ilham dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Proyeksinya, ekonomi Indonesia tumbuh dengan rerata diatas 5%, PDB terbesar ke 5 dunia tahun 2045, tingkat partisipasi angkatan kerja 2045, dan bebas kemiskinan akut tahun 2040 serta mendorong rasio gini diangka 0,34. Ilham Habibie mengajak kader ICMI untuk bahu membahu saling mendukung dalam kiprah membangun bangsa dengan menguasai Iptek dan Inovasi.

Ilham juga menekankan bahwa menuju Indonesia Emas 2045 ada empat pilar yang harus dikerjakan bersama.

"Kita harus mempercepat pengentasan kemiskinan, pemerataan pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja dan usaha yang bertumbuh subur dan pemerataan pembangunan wilayah se-Nusantara Indonesia," tutur Ilham.

Paparan Ilham ini diperkuat oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin, yang khusus memberi penekanan pada kebersamaan anak bangsa, toleransi antar umat beragama dan sesitivitas menghadapai perubahan global.

Sedangkan dari perspektif keislaman, Prof Nasaruddin Umar memberi penekanan mengenai dialog antar umat beragama di Indonesia sebagai negara yang multi etnis, multi agama dan golongan. Lalu ada pula A Prasetyantko, Rektor Atmajaya yang mengatakan bahwa organisasi manapun di Indonesia ini masih dibawah bayang-bayang kekuatan atau kekuasaan negara, sehingga tak punya pilihan lain selain menjadi bermitra dengan negara.

Dalam sesi diskusi, Prof. Burhan Magenda memberi saran agar ICMI dapat berperan lebih aktif di masa pandemi Covid-19. ini agar kontribusi nyata dapat dirasakan masyarakat, alias tidak hanya di meja diskusi saja.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads